Sabtu, 4 Oktober 2025

Lima orang jadi simbol perlawanan di Cile, Irak, Hong Kong, Kolombia, dan Libanon

Aksi protes di berbagai belahan dunia pada 2019 menjadi terkenal lantaran ketidakmunculan pemimpin, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka tidak

Perempuan itu - diyakini sebagai tenaga medis sukarela - terluka setelah proyektil menembus kacamata yang dikenakannya.

Ketika rekaman video memperlihatkan seorang perempuan terbaring di tanah dengan darah mengalir dari mata kanannya, kejadian ini kemudian menjadi viral.

Wajah dan luka di matanya segera menjadi simbol dari apa yang dikatakan pemrotes sebagai tindakan kepolisian Hong Kong yang semakin brutal.

4. KOLOMBIA: Dilan Cruz

Seorang pengunjukrasa membawa poster Dilan Cruz, yang tewas ditembak polisi pada 23 November 2019.
Getty Images
Seorang pengunjukrasa mengangkat poster bergambar sosok Dilan Cruz.

Dilan Cruz, mahasiswa Kolombia berusia 18 tahun, tewas pada November setelah polisi anti huru hara menembak kepalanya dengan peluru tajam, hanya beberapa hari sebelum dia lulus dari sekolah menengah.

Teman-temannya mengatakan dia ingin belajar administrasi bisnis, namun dia mengaku membutuhkan danan untuk melanjutkan kuliah.

Dia bergabung dengan pawai protes di ibu kota, Bogota, untuk menyoroti kesulitan-kesulitan yang dialami para siswa seperti dirinya dalam mengakses pendidikan tinggi.

Kematiannya menyebabkan kemarahan dan memicu unjuk rasa baru yang mengecam apa yang mereka katakan sebagai tanggapan aparat kepolisian polisi yang dianggap bertangan besi.

5. LIBANON: Alaa Abu Fakher

Seorang pria tua memperhatikan mural di kota Tripoli, Lebanon, yang menampilkan sosok pengunjukrasa Alaa Abou Fakhr, yang tewas ditembak pada 12 November 2019.
Getty Images
Alaa Abou Fakhr dijuluki sebagai 'martir pertama' dalam Revolusi Lebanon.

Alaa Abou Fakhr, pejabat lokal berusia 38 tahun di ibu kota Libanon, Beirut, yang berafiliasi dengan Partai Sosialis Progresif.

Dia ditembak mati oleh tentara Libanon pada 12 November, sebulan setelah demonstrasi digelar, saat dia terlibat pawai anti-pemerintah dan anti-korupsi yang sebagian besar berlangsung damai.

Kendatipun dia adalah orang kedua yang tewas dalam protes itu, cara dia terbunuh - tentara menembakkan peluru tajam untuk membubarkan massa di sekitar penghalang jalan - melahirkan kemarahan yang meluas.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved