Jumat, 3 Oktober 2025

Demonstrasi di Hongkong

Hong Kong jatuh ke resesi ekonomi pertama dalam satu dekade di tengah unjuk rasa berkepanjangan

Hong Kong untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir mengalami resesi ketika di teritori bekas milik Inggris ini terjadi unjuk rasa selama

Hong Kong untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir mengalami resesi ekonomi ketika di teritori bekas milik Inggris ini terjadi unjuk rasa selama berbulan-bulan.

Ekonomi Hong Kong menyusut 3,2% selama periode Juli hingga September dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Artinya, ekonomi negara itu telah mengalami kontraksi - pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif atau penurunan produk domestik bruto (PDB) - selama dua kuartal berturut-turut, yang merupakan definisi umum dari resesi ekonomi.

Wisatawan menjauh, sementara toko-toko merugi di tengah bentrok antara demonstran antipemerintah dan polisi.

"Permintaan domestik memburuk secara signifikan pada kuartal ketiga, karena insiden menyebabkan ambruknya aktivitas konsumsi dan menjatuhkan prospek ekonomi yang bergantung pada konsumsi dan sentimen investasi," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Negara itu kini memperkirakan perekonomian mereka akan menyusut sebesar 1,3% untuk setahun penuh.

Grafik PDB Hong Kong
BBC

"Mengakhiri kekerasan dan memulihkan ketertiban sangatlah penting bagi pemulihan ekonomi. Pemerintah akan terus memantau situasi dan menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung perusahaan dan perlindungan," kata pemerintah.

Kenapa terjadi unjuk rasa di Hong Kong?

Unjuk rasa di Hong Kong
Reuters
Unjuk rasa di Hong Kong dipicu oleh langkah pemerintah mengajukan RUU ekstradisi yang belakanga sudah dibatalkan. Aksi kemudian berubah menjadi gerakan prodemokrasi.

Hong Kong - koloni Inggris hingga tahun 1997 - merupakan bagian dari China di bawah model yang dikenal dengan sebutan "satu negara, dua sistem".

Dengan model itu, Hong Kong memiliki derajat otonomi yang tinggi dan masyarakatnya memiliki kebebasan yang tidak ditemui di kawasan China daratan.

Aksi unjuk rasa sendiri dimulai pada Juni lalu setelah pemerintah Hong Kong berencana untuk mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang memungkinkan tersangka kasus kejahatan diekstradisi ke China daratan.

Banyak yang khawatir undang-undang itu akan merusak kebebasan berpendapat dan independensi peradilan Hong Kong.

Pengunjuk rasa
Getty Images

RUU itu pada akhirnya ditarik, akan tetapi unjuk rasa tetap berlanjut dan berkembang menjadi aksi perlawanan yang lebih luas terhadap polisi dan bagaimana Hong Kong dikelola oleh Beijing.

Unjuk rasa terjadi setiap akhir pekan selama beberapa bulan terakhir, menyebabkan gangguan yang meluas. Bentrok antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan sudah menimbulkan korban jiwa.

Pada hari Kamis (14/11), seorang petugas kebersihan berusia 70 tahun tewas setelah kepalanya dihantam ketika demonstrasi terjadi di kota perbatasan Hong Kong, Sheung Shui.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved