Jumat, 3 Oktober 2025

Kongres Pendidikan Asia IAFOR di Jepang Tampilkan Wakil-wakil dari Indonesia

International Academic Forum (IAFOR) yang menyelenggarakan Kongres Pendidikan Asia hingga Minggu (3/11/2019) menampilkan wakil-wakil dari Indonesia.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Dari kiri ke kanan: James Brigantti - International Academic Advisor (baju putih); Joseph Haldane (Chairman & CEO IAFOR), Monty P. Satiadarma - International Academic Advisor. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - International Academic Forum (IAFOR) yang menyelenggarakan Kongres Pendidikan Asia hingga Minggu (3/11/2019) menampilkan wakil-wakil dari Indonesia.

"Kongres Pendidikan Asia yang ke 11 kali ini diikuti oleh lebih dari 600 orang dari 50 negara yang mencakup Asia, Amerika (termasuk Amerika Selatan), Australia, Eropa dan Afrika," ungkap Monty P Satiadarma, International Academic Advisoryang juga mantan Rektor Universitas Tarumanagara kepada Tribunnews.com, Minggu (3/11/2019).

Indonesia melibatkan berbagai ilmuwan dari Universitas Persada Indonesia (Bandung), Universitas Sebelas Maret (Solo), Universitas Soegiyopranata (Semarang), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Tarumanagara (UNTAR).

UI dan UNTAR tercatat sebagai “global partners” IAFOR karena setiap tahun perwakilan mereka turut hadir dalam berbagai kongres terkait.

Baca: 5 Perawatan Wajah Wanita Jepang untuk Tampak Awet Muda, Termasuk Cuci Muka dengan Air Beras

Bersamaan dengan Kongres Pendidikan Asia ini dilangsungkan pula di tempat yang sama Simposium Riset S1 (Asian Undergraduate Research Symposium - AURS) sebagai upaya mengembangkan penelitian pada tingkat pra magister perguruan tinggi.

Pada tahun ini IAFOR menyelenggarakan symposiumnya yang ke 5, dengan menghimpun sejumlah peserta S1 berbagai perguruan tinggi internasional termasuk UI dan Soegiyapranata.

Dari kiri ke kanan: James Brigantti - International Academic Advisor (baju putih); Joseph Haldane (Chairman & CEO IAFOR), Monty P. Satiadarma - International Academic Advisor.
Dari kiri ke kanan: James Brigantti - International Academic Advisor (baju putih); Joseph Haldane (Chairman & CEO IAFOR), Monty P. Satiadarma - International Academic Advisor. (Istimewa)

Dalam kesempatan kedua kongres yang bersamaan tersebut Universitas Tarumanagara diwakili oleh Ika Amalia Kusumawardhani yang memaparkan kajian evaluasi tes psikologi melalui pemilihan gambar ambigu.

Sementara itu Devario Delano mewakili Soegiyapranata menyajikan poster penelitian psikologis tentang perilaku pembunuh berencana (first degree murder).

Dari UPI Bandung ditampilkan poster pagelaran wayang golek sebagai sarana pendidikan dan dari Universitas Sebelas Maret dipaparkan penggunaan kursi ergonomis untuk menangani anak penyandang Autism.

Baca: Lakukan Insider Trading, Mantan Pimpinan Perusahaan di Jepang Terancam Tindak Pidana

"Ada juga Hugvie, robot Jepang berupa boneka minimalis, merupakan salah satu bentuk AT (artifical intelligence) yang menarik ikut ditampilkan," tambahnya.

Robot itu kini digunakan untuk ragam masalah psikologis seperti mengisi rasa hampa orang tua, mengatasi kesulitan tidur pada anak, dan meredam aktivitas anak-anak dalam kelas agar mereka lebih dapat berkonsentrasi.

"Hugvie bisa dipeluk seperti bantal dan mengeluarkan suara yang dikirim oleh “provider” atau bisa diprogram sehingga menimbulkan ketenangan bagi yang memeluknya," tambahnya.

Dalam riset pendahuluan diduga proses ini menggugah kerja hormon Oxytocin, hormon yang menimbulkan rasa bahagia," ungkap Dr Hidenobu Sumioka dari Ishiguro Laboratory, Jepang, dalam Kongres Pendidikan Asia (ACE – Asian Conference of Education) tahunan ke 11 yang diselenggarkan oleh IAFOR (International Academic Forum) di Toshi Center, Tokyo.

Kongres ini berlangsung dari tanggal 31 Oktober hingga 3 November 2019.

IAFOR adalah badan organisasi penyelenggara pertemuan ilmiah internasional yang berkantor di Nagoya dan mengawali aktivitasnya tahun 2009 dengan menghimpun para ilmuwan pendidikan, bahasa serta filsafat.

Baca: Bos Yakuza Jepang Bebas dari Penjara, Sewa Satu Gerbong Shinkansen VIP

Kini IAFOR telah melebarkan aktivitasnya tidak hanya di Jepang tetapi juga di Brighton, (Inggris), Barcelona (Spanyol), Abu Dhabi, serta Honolulu (Hawaii) dengan berbagai tema kongres termasuk pendidikan, psikologi, bahasa, filsafat, ekonomi dan ragam kajian humanistik lain seperti komunikasi dan seni perfilman.

IAFOR secara rutin menyelenggarkan kongres internasional, dan untuk wilayah Jepang mereka akan kembali ke Toshi Center, Tokyo, di bulan Maret 2020 dalam kongres Psikologi dan Ilmu Perilaku.

Pada bulan Februari mendatang, mereka akan menyelenggarakan kongres pendidikan di Singapura tanggal 9 February, 2020.

Untuk penjelasan lebih lanjut mereka dapat diperoleh melalui alamat website: www.iafor.org.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved