Mahasiswi Korsel Didakwa Jadi Penyebab Pacarnya Bunuh Diri, Menyiksa Secara Verbal, Fisik dan Psikis
Mahasiswi Korsel Didakwa Jadi Penyebab Pacarnya Bunuh Diri, Menyiksa Secara Verbal, Fisik dan Psikis
Mahasiswi Korsel Didakwa Jadi Penyebab Pacarnya Bunuh Diri, Menyiksa Secara Verbal, Fisik dan Psikis
TRIBUNNEWS.COM - Inyoung You, mahasiswi asal Korea Selatan didakwa menjadi penyebab pacarnya bunuh diri.
Ia mengirimi 47 ribu pesan bernada negatif dalam dua bulan terakhir hubungannya.
Jaksa penuntut di Amerika Serikat, tempat di mana Inyoung You menempuh pendidikan tinggi berkata, Inyoung You menyiksa pacarnya, Alexander Urtula secara verbal, fisik, dan psikologi selama 18 bulan hubungan mereka.
Inyoung You telah kembali ke Korea, sedangkan jaksa penuntut masih mencari cara untuk mengambalikan Inyoung ke Amerika.
Seperti yang dilansir South China Morning Post, mantan mahasiswi Boston yang "mengontrol" penuh pacarnya itu, diduga menjadi penyebab sang pacar memutuskan bunuh diri.
Baca: Wanita di Anambas Bunuh Suami Siri Pakai Tali Lalu Buat Skenario Seolah Korban Mati Bunuh Diri

Hal itu disampaikan oleh jaksa penuntut di Boston pada konferensi pers Senin (28/10/2019).
Inyoung You (21) secara fisik, verbal, dan psikologis telah menyiksa rekan sekampusnya yang juga pacarnya, Alexander Urtula (22), selama 18 bulan berhubungan.
Inyoung telah mengirimi Urtula lebih dari 47.000 pesan selama 2 bulan terakhir hubungannya.
Pesan-pesan tersebut termasuk "sana mati!" atau "mati saja sana!", ungkap Rachael Rollins, pengacara distrik Suffolk.
Baca: Perenang Muda Ini Meninggal Diduga Bunuh Diri, Status Insta Story Disebut sebagai Isyarat Pamitan
Inyoung juga selalu melacak keberadaan Urtula.
Ia juga berada di dekatnya saat Urtula ditemukan meninggal dunia di Boston pada 20 Mei 2019, bertepatan dengan hari kelulusannya.
"Banyak pesan yang memperlihatkan kekuatan dinamika hubungan di mana Inyoung banyak meminta dan mengancam dengan artian Inyoung memiliki kontrol penuh atas Urtula secara mental dan emosional," ungkap Rachael Rollins.
"Inyoung mengisolasi Urtula dari teman dan keluarganya dan sadar akan depresi dan pemikiran bunuh diri pada Urtula."
Kini, Inyoung kembali ke negara asalnya, Korea Selatan.
Tidak jelas kapan persidangannya di Amerika dilanjutkan.
Jaksa tengah melakukan negosiasi dengan penasehat Inyoung agar Inyoung bisa kembali ke Amerika dengan sukarela.
Namun jika Inyoung tidak bersedia, pihaknya akan mulai melakukan proses ekstradisi.
Baca: Viral! Syarat Susi Pudjiastuti, Eks Menteri Jokowi Untuk Mau Follback Followers-nya, Berani Coba?
Salah satu opsinya, ujar Rachael Rollins, yaitu dengan menggunakan "pemberitahuan merah" Interpol.
Interpol akan mengingatkan 194 negara anggota kepolisian internasional, termasuk Korea Selatan, tentang surat perintah AS untuk penangkapan Inyoung dan meminta agar ia ditahan dan diekstradisi.
Perwakilan yang bisa berbicara atas nama Inyoung belum bisa segera ditemukan.
Seorang juru bicara Rollins mengatakan dia tidak bisa mengungkapkan siapa nama penasihat Inyoung.
Masih diberitakan dari SCMP, Urtula adalah mahasiswa jurusan biologi yang telah menyelesaikan kuliahnya.
Ia kemudian bekerja sebagai peneliti di rumah sakit di New York sebelum akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
Baca: Diikuti Saat Tidur Pindah Kamar, Fani Tewas Ditusuk Suaminya, Kronologi dan Motifnya Terungkap
Jack Dunn, juru bicara dari Boston Collage mengungkapkan bahwa Urtula adalah anggota aktif Persatuan Mahasiswa Filipina di Boston.

Sementara itu, Inyoung berkuliah jurusan ekonomi di Boston Collage.
Ia diharapkan lulus bulan Mei mendatang.
Namun, Inyoung mengundurkan diri pada Agustus.
Baca: RIP Sparta Trending Twitter, Ini Foto-foto Terakhir Anjing Bima Aryo dan Tangis Pilu Sang Majikan
Kasus Inyoung dan Urtula ini serupa dengan kasus Michelle Carter, wanita asal Massachusetts yang dihukum penjara 15 bulan setelah ia terbukti mendorong kekasihnya untuk bunuh diri tahun 2014 lalu.
Michelle Carter menggunakan pesan singkat maupun telepon untuk menyuruh pacarnya, Conrad Roy, mengakhiri hidupnya.
Jaksa Rachael Rollins mengakui adanya kesamaan antara kasus Inyoung dan Carter namun ada pula perbedaan.
Perbedaan tersebut yaitu adanya kontrol penuh Inyoung pada Urtula.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)