Mengapa pemerintah Lebanon sampai berencana memajaki WhatsApp?
Lebanon berencana mengenakan pajak untuk panggilan telepon lewat aplikasi WhatsApp, tetapi membatalkannya lantaran protes yang berkelanjutan.
Protes meledak di Lebanon menuntut pemerintah mundur terkait tuduhan ketidakmampuan menangani krisis ekonomi.
Pemicu protes ini sendiri adalah pengumuman pemerintah yang berencana mengenakan pajak untuk panggilan telepon melalui aplikasi WhatsApp (WhatsApp call) dan aplikasi lainnya.
Pengumuman ini langsung disambut protes besar-besaran, dan pemerintah langsung membatalkan rencana pajak itu hari Kamis (17/10).
Namun protes berlanjut hingga hari Jumat (18/10) menyerukan agar pemerintah mundur. Demonstran membakar ban dan petugas keamanan membubarkan massa dengan gas air mata.
Puluhan orang dilaporkan terluka, dalam demonstrasi terbesar yang pernah dihadapi Lebanon dalam beberapa tahun terakhir.
Perdana Menteri Saad al-Hariri juga membatalkan pertemuan kabinet karena kondisi ini.
Apa yang sesungguhnya terjadi di negara itu?

Pajak WhatsApp
Hari Kamis (17/10), pemerintah Lebanon mengumumkan rencana pengenaan pajak terjadap segala jenis panggilan telepon yang menggunakan fasilitas voice-over-internet-protocol (VOIP) seperti yang dipakai oleh aplikasi seperti WhatsApp, Facebook call, Face Time maupun Skype.
Rencananya, panggilan telepon dengan fasilitas itu akan dikenakan tarif sebesar sekitar Rp2.800 untuk meningkatkan pendapatan negara yang sedang mengalami krisis ekonomi.
- Kemenkominfo cabut pembatasan akses video dan foto di media sosial termasuk WhatsApp
- Whatsapp, Facebook dan Instagram alami gangguan bersamaan
- WhatsApp akan kenakan biaya bagi para pelaku bisnis
Rencana ini segera disambut dengan protes besar di mana para penduduk turun ke jalan-jalan karena marah. Pemerintah segera menyatakan bahwa rencana pengenaan pajak itu dibatalkan.
Namun protes ini berlanjut, karena kemarahan warga bukan hanya karena persoalan WhatsApp semata, melainkan karena krisis yang tak kunjung teratasi.
Abdullah, seorang pemrotes di Beirut menyatakan alasannya ikut protes: "Kami di sini bukan lantaran soal WhatsApp. Kami protes karena segala hal: bahan bakar, makanan, roti, semuanya!" katanya.
Apa yang terjadi?

Lebanon dilanda krisis ekonomi, dan pada bulan Juli tahun ini parlemen meluluskan pengetatan anggaran belanja negara untuk menekan defisit ekonomi mereka.