Sabtu, 4 Oktober 2025

Demonstrasi Irak: PBB serukan diakhirinya 'hilangnya nyawa yang tak masuk akal'

Setidaknya 99 orang meninggal dunia, sementara ribuan terluka akibat demonstrasi yang terjadi lima hari lalu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan diakhirnya "hilangnya nyawa yang tidak masuk akal" di Irak seiring dengan jumlah korban tewas dari demonstrasi anti-pemerintah yang terus bertambah mencapai hampir 100 orang.

Para pendemo mengatakan mereka menuntut berbagai isu, termasuk soal pengangguran, layanan publik yang buruk dan korupsi di negara itu.

Jeanine Hennis-Plasschaert, Kepala Misi Bantuan PBB untuk Irak, mengatakan: "[Banyak] kematian dan cedera dalam lima hari: ini harus dihentikan."

Mereka yang bertanggung jawab atas hilangnya nyawa harus dibawa ke pengadilan. kata dia.

Pada hari Sabtu, pasukan keamanan membubarkan unjuk rasa massa di timur Baghdad.

Lima orang disebut Tewas dalam bentrokan terbaru di ibu kota. Pasukan keamanan kembali dilaporkan menggunakan peluru tajam dan gas air mata.

Setidaknya 99 orang meninggal dunia dan hampir 4.000 terluka sejak aksi demonstrasi terjadi di ibu kota pada Selasa silam, sebelum akhirnya menyebar ke Irak selatan, sebut komisi hak asasi manusia Irak.

Ini adalah kerusuhan yang paling mematikan sejak kelompok yang disebut sebagai Negara Islam atau ISIS dinyatakan dikalahkan di Irak pada 2017.

A man stands in front of a burning tyre
AFP
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka menentang pengangguran, layanan publik yang buruk, dan korupsi

Aksi ini dipandang sebagai tantangan besar pertama bagi pemerintahan Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi, yang terjadi hampir setahun sejak dia berkuasa.

Pihak berwenang telah berusaha mengendalikan aksi unjuk rasa melalui diterapkannya jam malam dan pemblokiran internet.

Apa yang terbaru?

Jam malam di Baghdad dicabut pada Sabtu dan kelompok-kelompok kecil pengunjuk rasa mulai melakukan aksi kembali.

Alun-alun Tahrir Square telah menjadi titik aksi massa, namun tempat itu diblokir pada hari Sabtu, menurut kantor berita setempat.

Demonstrators run away from tear gas in Baghdad
Reuters
Pasukan keamanan menggunakan gas air mata pada pengunjuk rasa

Beberapa stasiun TV diserang, termasuk kantor berita Al-Arabiya milik Arab Sauadi.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved