Sabtu, 4 Oktober 2025

Australia bikin satgas khusus atasi pengaruh China di berbagai universitas

Meningkatnya apa yang dianggap pengaruh China di kampus-kampus - termasuk swasensor soal Hong Kong - membuat pemerintah Australia membentuk

Ketegangan juga terjadi di mana laporan tentang mahasiswa China dengan agresif menentang kurikulum di kampus-kampus Australia.

Seorang pengajar di University of Melbourne, Australia yang dihubungi oleh BBC News Indonesia merasakan adanya ketegangan semacam itu.

Sesudah bentrokan antara mahasiswa Hong Kong dan China daratan di Monash University dan RMIT, ketika diadakan Open Day di kampusnya, semua seksi terkait China dijaga secara khusus.

"Selain itu banyak terjadi bullying di kelas dan aplikasi WhatsApp dan WeChat," katanya.

Seorang pengajar dikatakan sebagai "Hong Kong Pigs" ketika sedang mengajar dan mengkritik kebijakan pemerintah China terhadap Hong Kong.

"Kebebasan akademik sedang terancam secara langsung," katanya lagi.

Tujuan satgas

Di sisi lain, sektor pendidikan tinggi Australia sendiri dikritik lantaran sangat tergantung secara finansial pada mahasiswa internasional.

Jumlah mahasiswa China kini nyaris sepertiga dari seluruh mahasiswa internasional di Australia.

Pemerintah mengatakan tim University Foreign Interference Taskforce - yang terdiri dari agen intelijen, birokrat pendidikan dan pimpinan universitas - ditujukan untuk meningkatkan pertahanan siber di universitas.

Bulan lalu, Australian National University memastikan bahwa mereka telah menjadi sasaran penjebolan data besar-besaran, di mana data 200.000 orang mahasiswa dan staf telah dicuri.

Mahasiswa di kampus Australia
Getty Images
Upaya mengatasi 'pengaruh asing' ini dikaitkan dengan perluasan jaminan kebebasan bicara dan kebebasan akademik yang dinyatakan terancam akibat swa-sensor.

"Menurut laporan dari Australian Cyber Security Centre, universitas di Australia terus menjadi sasaran," kata Tehan lagi.

Ia menyatakan tim ini akan mengembangkan perlindungan untuk membantu universitas melindungi riset dan kekayaan intelektual mereka, serta membuat kerja sama dengan akademisi asing berlangsung "lebih transparan".

Langkah apa lagi yang dilakukan?

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved