Senin, 6 Oktober 2025

Krisis Rohingya: Demonstrasi tandai peringatan dua tahun di pengungsian Bangladesh

Dua tahun setelah apa yang disebut PBB sebagai "pembersihan etnis", pengungsi dari Myanmar memperingati "hari genosida" mereka.

"Saya datang dari Myanmar, tidak bisa mentolerir penyiksaan di sana, jadi saya datang ke Bangladesh," Ali Akbar mengatakan kepada Reuters di kios ponselnya

"[Ketika] datang ke sini saya sudah memulai bisnis ini, saya senang di sini."

Mohammed Salim mengatakan dia melarikan diri ketika rumahnya di Myanmar dibakar, menyeberangi hutan untuk sampai ke kamp tempat badan amal menyediakan makanan dan air bersih.

"Sekarang kita melalui masa-masa yang baik, kita bahagia di sini ... mereka membakar rumah kita, mengambil ternak kita, merebut tanah kita. Jika mereka mengembalikan tanah kita, rumah dan juga memberi kita kewarganegaraan maka kita akan kembali, kalau tidak kita tidak mau pergi."

Namun, tidak semua yang ada di kamp itu damai.

Pada Sabtu (24/08), polisi Bangladesh mengatakan mereka telah menembak dan membunuh dua pengungsi di kamp pengungsi Jadimura di Cox's Bazar.

Kedua orang yang ditembak saat pengejaran karena menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap Omar Faruk, seorang pejabat dari partai yang berkuasa, diduga di tangan para pengungsi bersenjata.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved