Batasi jumlah imigran, pemerintahan Trump ubah puisi di Patung Liberty
Kutipan puisi di simbol kebebasan Amerika Serikat diubah. Langkah itu disebut tak sesuai cita-cita luhur kemerdekaan AS.
Pejabat tinggi imigrasi Amerika Serikat mengubah kutipan yang tertulis di Patung Liberty, New York, untuk menyokong kebijakan Presiden Donald Trump menghentikan bantuan makanan bagi imigran bersurat resmi.
Kepala Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS, Ken Cuccinelli, mengubah kutipan bertuliskan, "Berikan kepadaku orang-orang yang lelah, miskin, dan kerumunan massa yang merindukan kebebasan".
Kutipan itu ditambah dengan kalimat, "yang bisa berdiri di atas kedua kaki mereka sendiri dan yang tidak akan menjadi beban publik."
Senin (12/08), Cuccinelli mengumumkan pemberlakuan ketentuan biaya publik yang membatasi imigran resmi mendapatkan manfaat sosial seperti perumahan dan makanan.
- AS tidak akan berikan status penduduk tetap kepada imigran penerima program bantuan
- Kebijakan imigrasi Trump membuat umat Muslim asal Indonesia khawatir
- Foto ayah dan putrinya yang mati tenggelam gambarkan kondisi mengerikan di perbatasan Amerika Serikat

Regulasi yang disebut peraturan biaya publik itu diluncurkan di Lembaran Federal. Ketentuan ini bakal resmi berlaku 15 Oktober mendatang.
Pemerintahan Donald Trump berharap pergantian aturan ini dapat menegakkan ketahanan nasional. Namun sejumlah pihak mengkritik, regulasi itu akan membatasi kelas ekonomi bawah AS meraih bantuan sosial.
Apa yang dikatakan pemerintah AS?
Selasa lalu, Cuccinelli ditanyai oleh National Public Radio (NPR), apakah makna dalam puisi yang ditulis tahun 1883 dan berjudul The New Colossus di Patung Liberty masih berlaku.
"Apakah Anda setuju bahwa kalimat yang tertera, 'Berikan kepadaku orang-orang lelah dan miskin' merupakan bagian dari pandangan hidup Amerika?" kata wartawan NPR, Rachel Martin.
"Tentu saja," kata Cuccinelli. "Berikan kepadaku orang lelah dan miskin—yang dapat berdiri di dua kaki mereka sendiri dan tidak akan menjadi beban masyarakat," tuturnya.
"Lempengan berisi tulisan itu ditempelkan ke Patung Liberty pada waktu yang hampir bersamaan dengan pengesahan regulasi anggaran publik."
"Itu kesamaan waktu yang menarik," ujarnya.

Kutipan puisi itu sebenarnya berbunyi, "Berikan kepadaku orang-orang yang lelah, miskin, dan kerumunan orang yang merindukan kebebasan, mereka yang malang ditolak si kaya."
"Kirimkan mereka, para gelandangan, mereka yang dalam bahaya, kepadaku. Aku akan mengangkat pelita di sisi pintu emas."
Dalam sesi tanya-jawab, Cuccinelli menyebut imigran yang diterima AS adalah "mereka yang dapat berdiri di atas kaki sendiri, sanggup memenuhi kebutuhan sendiri, sebagaimana tradisi Amerika".