Kamis, 2 Oktober 2025

Obama desak warga Amerika untuk tolak 'bahasa pemimpin yang dukung iklim ketakutan dan kebencian'

Mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama mendesak warga Amerika untuk menolak bahasa dari pemimpin manapun yang memicu kebencian dan "mendukung

Mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama mendesak warga Amerika untuk menolak bahasa dari pemimpin manapun yang memicu kebencian dan "mendukung iklim ketakutan dan kebencian".

Obama tidak menyebutkan nama tetapi penyataan yang jarang ini dilontarkan setelah Presiden Donald Trump berusaha menjawab kritikan terhadap retorika anti-imigrannya yang dianggap memicu kekerasan.

Dalam pidato hari Senin (05/08), Trump mengutuk kebencian dan supremasi kulit putih.

Pernyataan itu muncul setelah setelah 31 orang meninggal dunia dalam penembakan massal di Texas dan Ohio.

Saat masih berkuasa, Obama telah berupaya tetapi gagal dalam membatasi pemilikan senjata. Dia mengatakan kepada BBC pada tahun 2015 bahwa kegagalannya meloloskan "hukum keamanan senjata berdasarkan akal sehat" merupakan kekecewaan terbesar pada masa kepresidenannya.

Obama tidak mengomentari secara langsung retorika kontroversial Trump terkait migran, tetapi mengeluarkan pernyataan pada Senin (05/08).

"Kita harus menolak bahasa yang keluar dari mulut pemimpin kita yang manapun, yang mendukung iklim ketakutan dan kebencian atau menjadikan sentimen rasisme seolah seperti hal yang wajar; pemimpin yang menjelekkan orang-orang yang terlihat berbeda dengan kita, atau mengisyaratkan bahwa orang lain, termasuk para imigran, mengancam gaya hidup kita, atau menganggap orang lain sebagai manusia yang lebih rendah, atau menyiratkan bahwa Amerika dimiliki oleh hanya satu jenis orang," katanya.

"Hal ini tidak punya tempat dalam politik dan kehidupan kita. Dan sekarang adalah saatnya bagi mayoritas warga Amerika yang memiliki niat baik, dari semua ras dan keyakinan dan partai politik, untuk mengatakannya - secara jelas dan tegas."

Selama kampanye kepresidenannya Trump mengatakan imigran Meksiko termasuk kelompok pedagang narkoba, penjahat dan pemerkosa.

Baru-baru ini, Trump menyebabkan kemarahan banyak pihak setelah menyatakan bahwa empat anggota Kongres kulit berwarna "untuk pulang dan membantu memperbaiki tempat asal mereka yang rusak sama sekali dan penuh kejahatan". Dia menyangkal bahwa komentarnya rasis.

AFP
"Lewat satu suara, bangsa kita harus mengutuk rasisme, kefanatikan dan supremasi kulit putih," kata Trump.

Apa yang Presiden Trump katakan?

Lewat sebuah pernyataan dari Gedung Putih pada hari Senin (05/08) Trump mendesak dilakukannya reformasi pengawasan senjata melalui kesehatan jiwa; hukuman mati bagi pelaku pembunuhan massal dan peningkatan kerja sama berbagai pihak terkait peraturan senjata.

"Penyakit jiwa dan kebencian yang memicu pelatuk, bukannya senjata," kata Trump.

Dia tidak menyatakan dukungan terhadap berbagai langkah pengawasan senjata di Kongres.

"Lewat satu suara, bangsa kita harus mengutuk rasisme, kefanatikan dan supremasi kulit putih," kata Trump. "Ideologi jahat harus dikalahkan. Kebencian tidak memiliki tempat di Amerika," kata Trump.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved