Kerusakan Amazon akibat penambangan ilegal dapat disaksikan dari luar angkasa
Foto-foto satelit yang didapatkan BBC menunjukkan deforestasi yang disebabkan ekpslorasi tambang telah meningkat sejak awal tahun di hutan tempat
Di Roraim, emas merupakan produk kedua yang paling banyak diekspor. Akan tetapi, negara bagian itu tidak punya satupun tambang yang terdaftar secara sah di pemerintah.
Ada investigasi untuk mengetahui apakah emas datang dari cagar alam Yamomami, tempat para pemimpin suku pedalaman mengklaim ada sedikitnya 10.000 petambang yang beroperasi ilegal.
Kawasan itu diberikan secara resmi kepada Yanonami pada 1992, dan hak mereka atas tanah itu tercantum pada Konstitusi Brasil.
Sonia Guajajara, juru bicara kelompok pelindung hak suku pedalaman (Apib), mengatakan pihaknya telah menerima beragam laporan dari berbagai wilayah Amazon dengan "jumlah penerobosan signifikan" dari para penambang sejak Bolsonaro menjabat presiden pada Januari lalu.

Guajajara mengklaim pernyataan presiden yang membela penambangan di tanah suku pedalaman menjadi pendorong kegiatan itu.
Bolsonaro telah berpandangan demikian sejak bekerja sebagai anggota parlemen. Argumen utamanya adalah eksplorasi dapat meningkatkan taraf kehidupan suku pedalaman.
Pada April lalu, Bolsonaro menerima delegasi suku pedalaman dari Roraima yang pro-penambangan dan berkata "orang pedalaman tidak bisa miskin di tanah yang kaya".
Konstitusi Brasil pada 1988 mengizinkan kegiatan penambangan mineral di tanah suku pedalaman, dengan syarat harus ada aturan spesifik terlebih dahulu. Produk hukum ini tidak pernah diloloskan Kongres sehingga aktivitas penambangan di kawasan cagar alam dikategorikan ilegal.
Guajajara mengklaim kebanyakan komunitas suku pedalaman menentang kegiatan penambangan lantaran khawatir pada dampak sosial dan lingkungan.
Laporan yang dirilis pada 2018 oleh Raisg, jaringan LSM pegiat lingkungan Amerika Latin, mengidentifikasi penambangan ilegal di 18 cagar alam suku pedalaman di Brasil.
Sebagian besar kegiatan penambangan di Amazon dilakukan dengan dua cara: mengerahkan rakit untuk membongkar dasar sungai guna mencari logam berharga atau menggali tanah.
Yang terakhir dilakukan dalam skala industri: alat berat membuka kawah di hutan dan meninggalkan 'sayatan-sayatan' yang bisa dilihat dari luar angkasa.
Selain menebangi pohon, kegiatan ini bisa memadati sungai sehingga mengubah arah arus air.
Kemudian, danau-danau buatan yang diciptakan aktivitas penambangan menjadi tempat nyamuk berkembang baik. Bukan kebetulan bahwa kasus-kasus malaria cukup umum terjadi di kawasan pertambangan di Amazon.