Liga sepak bola amatir di Bandung terapkan VAR dalam pertandingan, 'tamparan' bagi PSSI?
Penggunaan teknologi Video Referee Assistant atau VAR di liga amatir di Bandung diklaim mengurangi tingkat 'keributan' di lapangan secara drastis.
Tujuan utamanya tentu saja untuk meminimalkan kontroversi dan protes di lapangan yang terkadang bisa menjadi penyebab terjadinya keributan di lapangan.
- Piala Dunia 2018: Apa itu VAR, bintang baru Piala Dunia?
- Dukung 'video wasit' Maradona akui dua kali gunakan tangan di Piala Dunia
CEO BPL, Doni Setiabudi alias Jalu mengatakan, sebelum menggunakan VAR di liga amatir ini, tingkat protes dan potensi keributan antarpemain di lapangan sangat tinggi. Namun setelah menggunakan VAR, hal-hal tersebut berkurang secara drastis.

"Perubahannya signifikan. Yang paling drastis adalah tingkat protes kepada wasit dan tingkat keributan. Dimana para pemain, ketika sudah melihat kejadian yang keputusannya diambil lewat VAR, mereka relatif lebih menerima."
Hal tersebut juga diamini oleh Purwanto, wasit yang bertugas di BPL dan sudah beberapa kali mengambil keputusan lewat VAR.
"VAR sangat membantu kami para wasit. Saya pernah memberi keputusan awal tendangan pinalti kemudian setelah saya lihat VAR ternyata saya salah, lalu saya ubah keputusan menjadi tidak penalti, tapi tidak ada yang protes sama sekali. Mereka menerima keputusan saya."

Lantas bagaimana dengan kompetisi profesional di bawah naungan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI?
Tamparan untuk PSSI?
Penggunaan VAR yang dilakukan di liga amatir di akhir tahun 2018 ini memang membuat banyak kalangan mengarahkan pandangan kepada PSSI.
Sepanjang musim kompetisi 2018 lalu, PSSI menghadapi beragam masalah, terutama soal banyaknya keputusan kontroversial dari wasit hingga dugaan pengaturan skor di semua tingkat kompetisi, baik di Liga 1, Liga 2, maupun ke Liga 3.
"Itu kalau saya bilang 'tamparan' bagi PSSI," kata pengamat sepakbola, Justinus Lhaksana kepada BBC News Indonesia lewat sambungan telepon.
"Yang saya lihat, (setelah ramai berita soal VAR di Bandung) PSSI panik, mereka selalu panik. Saya tidak melihat mereka punya program kerja sama jangka panjang," sebutnya.
- Joko Driyono jadi tersangka, PSSI digambarkan alami 'fase krisis terburuk'
- Polisi bentuk satgas pengaturan skor, pemberantasan mafia bola 'tetap tergantung PSSI'
Pada Mei lalu, Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha di situs resmi PSSI mengatakan para anggota Komite Exsekutif (Exco) sepakat bahwa kompetisi Liga 1 musim 2019 akan menggunakan VAR. PSSI dikabarkan akan segera mengkaji berbagai hal dalam mendukung penggunaan VAR tersebut.
Namun, sebulan kemudian, keputusan PSSI berubah. VAR batal digunakan di musim 2019 ini
Akan tetapi, PSSI menolak keputusan awal Exco bulan Mei itu disebut karena 'latah' atau 'ditampar' oleh VAR di liga amatir.