Jumat, 3 Oktober 2025

Pemuka agama Myanmar: siapa Ashin Wiratu, biksu yang dijuluki sebagai "Bin Laden-nya Buddha”?

Ashin Wirathu adalah seorang biksu Buddha dari Myanmar yang menjadi perhatian dunia lantaran ujaran kebenciannya terhadap kaum Muslim di negeri

Ashin Wirathu menggambarkan masjid sebagai markas musuh, dan menyebut Muslim sebagai "anjing gila". Dia juga menuduh mereka "mencuri dan memperkosa perempuan Burma" dan "melahirkan dengan sangat cepat".

Selama bertahun-tahun pihak berwenang Myanmar memberi perlindungan kepada biksu Buddha paling kontroversial sedunia, Ashin Wirathu, yang membuatnya bisa terus menerus menyampaikan pidato penuh kebencian.

Sesudah ia menyerang Aung San Suu Kyi, pihak berwenang merasa ia melampaui batas, dan kini terancam penahanan di bawah undang-undang penghinaan terhadap kepala negara.

Siapa sesungguhnya biksu penghasut ini?

Tahun-tahun awal

Wirathu pertamakali muncul ke ranah publik pada tahun 2001 ketika memimpin kampanye boikot terhadap bisnis yang dimiliki oleh Muslim.

Perbatasan dengan Bangladesh, 4 September 2017
AFP/Getty Images
Ratusan ribu Muslim Rohingya mengungsi karena kekerasan terhadap mereka di tahun 2017

Ia ditahan dan dipenjara 25 tahun pada tahun 2003, tetapi karena amnesti umum ia dibebaskan tahun 2010.

Penahanan ini tak mengurangi ujaran kebenciannya, yang menggunakan perumpamaan agama Buddha dicampur nasionalisme.

Cara bicaranya lembut saat wawancara, namun sangat emosional dan bersemangat saat pidato di depan umum.

Secara aktif ia berkampanye agar muncul undang-undang yang melarang laki-laki Muslim menikahi perempuan Buddha.

"Anda tak bisa meremehkan ular karena tubuhnya yang kecil. Muslim seperti itu," ujarnya.

Dilarang

Ia menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan bahwa Buddhisme di Myanmar akan kewalahan menghadapi peningkatan populasi Muslim.

Wirathu berjam-jam memperbarui media sosialnya Mandalay
Getty Images
Wirathu menggunakan media sosial, buku dan CD untuk menyebarkan pesan-pesannya

Bulan Januari 2018, Facebook melarangnya karena tulisannya yang menyasar minoritas Muslim Rohingya. Ia pun mencari platform alternatif seperti Twitter, YouTube dan media sosial Rusia, VK.

Bukan hanya Facebook yang melarangnya, bulan April tahun ini ia juga tak boleh menyampaikan khotbah di Thailand yang juga negara mayoritas Buddha.

Wajah teroris

Peningkatan popularitasnya yang pesat seiring dengan meningkatnya penderitaan yang dihadapi Muslim Myanmar, yang berjumlah sekitar lima persen dari populasi.

Demo anti Wirathu di Jakarta
Getty Images
Wirathu mengaku hanya melindungi agama dan budayanya, padahal ia penuh ujaran kebencian dan hasutan terhadap Muslim di Myanmar

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved