Skandal seks di Universitas Warwick, Inggris: "Perkosa mereka semua biar kapok"
Anna, mahasiswi Universitas Warwick di Inggris, menemukan namanya disebut-sebut hingga ratusan kali dalam obrolan daring yang mengandung kekerasan
Namun satu hal tampak mengganggu: orang yang akan mewawancara mereka adalah direktur media di universitas Warwick.
"Langsung terpikir oleh saya, aneh sekali direktur media menjadi petugas penyelidik," kata Anna.
Sebagai direktur media, Peter Dunn bertanggung jawab berurusan dengan media dan melindungi reputasi Universitas Warwick sebagai salah satu universitas top di Inggris.
Sedangkan sebagai petugas penyelidik, ia bertanggung jawab untuk menyelidiki tuduhan perbuatan jahat dan menyarankan hukuman seperti apa - jika terbukti - yang harus dijatuhkan kepada pelaku.
Peter Dunn memegang dua peran ini sekaligus, sesudah kasus ini mendapat perhatian media sesudah dilaporkan oleh koran mahasiswa The Boar.

Pada bulan Februari 2019, pihak universitas mengakui "potensi konflik" dalam peran ganda Peter Dunn, tetapi di saat yang sama mereka berkeras bahwa tugas-tugas media sudah "didelegasikan" selama penyelidikan.
Namun, dalam satu email yang dilihat oleh BBC, Dunn meminta masukan untuk sebuah pernyataan pers yang rencananya akan ia edarkan kepada media dan isi pernyataan pers itu berkaitan dengan kasus yang sedang ia selidiki.
"Rasanya ini benar-benar melanggar," kata Anna. "Orang yang menulis pernyataan pers ini mengetahui detil yang intim tentang hidup saya. Ini pengalaman yang tidak nyata."
Pihak universitas mengatakan kepada BBC, "kami menghargai pertanyaan yang absah tentang cara pihak universitas menangani kasus yang sangat rumit ini. Kami terus mendukung petugas penyelidik kasus ini, Peter Dunn."
Sesudah Anna dan temannya diwawancara, lima orang yang terlibat dalam obrolan itu dilarang masuk ke kampus. Dua orang dilarang untuk sepuluh tahun, dua lagi dilarang satu tahun, dan seorang dilarang masuk kampus seumur hidup.
Anna dan temannya mengatakan mereka tidak diberitahu hasil penyelidikan dan mengetahui hukuman itu dari media. Dengan kata lain mereka tidak tahu hukuman mana yang dijatuhkan kepada siapa.
Namun kasusnya ternyata belum tuntas. Dua orang yang dilarang masuk kampus selama 10 tahun mengajukan banding terhadap putusan itu.
#ShameOnYouWarwick
Sesudah menunggu empat bulan, hukuman kedua orang itu dikurangi dari 10 tahun menjadi satu tahun.
"Saya tak pernah diberi penjelasan. Kepada kami dikatakan bahwa ada bukti baru, tapi kami tak tahu apa bukti itu," kata Anna. "Saya mulai merasa saya akan menyerah... Ini rasanya seperti saya dan seorang pengadu lainnya sedang melawan seluruh institusi yang tak akan pernah mendengarkan kami."