China Diprediksi Sudah Siapkan Senjata Ini Untuk Memukul Balik Amerika Serikat
China telah menggunakan penjualan tanah jarang untuk memberikan tekanan dalam sengketa diplomatik sebelumnya.
Pada 2012, Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa mengadu ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas pembatasan tersebut. Dua tahun kemudian, China ditegur WTO karena mengutip alasan lingkungan untuk membenarkan kuota. Akhirnya membatalkan sistem kuota ekspor setelah kehilangan kasus ini.
Baca: Lima Aplikasi dan Stus Mobile Ini Siap Membantumu Memantau Titik Macet Saat Mudik
Ahli perdagangan China mengatakan, jika Beijing membatasi ekspor tanah jarang ke Amerika Serikat, kemungkinan China akan mengikuti alasan yang dipakai Washington yakni faktor keamanan nasional sebagai pembenaran.
China telah berulang kali mengecam Washington atas apa yang dikatakannya adalah pelanggaran pengecualian keamanan nasional di WTO, termasuk minggu ini ketika, menurut laporan media, menuduh Amerika Serikat melanggar aturan dengan memasukkan daftar hitam Huawei Technologies Co Ltd, jaringan telekomunikasi terbesar di dunia pembuat.
Baca: Prediksi: Puncak Arus Mudik Akan Terjadi Jumat Besok, 31 Mei
Tetapi China selama bertahun-tahun telah menggunakan pertimbangan keamanan nasional untuk memblokir perusahaan teknologi AS besar termasuk Google dan Facebook, agar tidak beroperasi di pasarnya.
Pembatasan semacam itu dalam beberapa tahun terakhir memicu panggilan dari dalam beberapa bagian komunitas bisnis AS bagi Washington untuk mengejar lebih banyak kebijakan timbal balik dengan Beijing.
Saham perusahaan yang dikunjungi Xi minggu lalu, JL MAG Rare-Earth Co Ltd, melonjak 10% ke rekor tertinggi pada hari Rabu, setelah naik 134,1% pada bulan Mei saja. China Rare Earth Holdings Ltd melonjak lebih dari 40%, sementara Australia Lynas Corp, satu-satunya produsen rare earth di luar China, naik sebanyak 14,6%.
China menyumbang 80% impor tanah jarang antara tahun 2014 dan 2017 oleh Amerika Serikat, yang telah mengecualikan komoditas ini dari tarif baru-baru ini bersama dengan beberapa mineral China penting lainnya.
Beijing, bagaimanapun, telah menaikkan tarif pada impor bijih logam tanah jarang A S dari 10% menjadi 25% dari 1 Juni.
Noverius Laoli/Sumber: Reuters
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul China diprediksi akan memukul balik Amerika Serikat dengan senjata ini