Kekaisaran Jepang: Tiga harta karun kekaisaran yang misterius
Tiga artefak yang kaya akan mitos dan diselimuti kerahasiaan berperan penting dalam penobatan kaisar baru Jepang Naruhito.
Yata no Kagami adalah satu-satunya harta yang tidak ditampilkan dalam acara penobatan terakhir pada 1989.

Dalam cerita rakyat Jepang, cermin disebut memiliki kekuatan ilahiah dan dapat mengungkap kebenaran. Dalam upacara-upacara kekaisaran, Yata no Kagami - atau cermin delapan sisi - mewakili kebijaksanaan kaisar.
Menurut Kojiki, catatan tertulis kuno legenda Jepang, Yata no Kagami dibuat oleh dewa Ishikoridome.
Setelah dewi matahari Amaterasu berkelahi dengan kakaknya Susanoo, dewa laut dan badai, ia mundur ke sebuah gua dan membawa terang dunia bersamanya.
Susanoo mengadakan pesta untuk memancingnya keluar, dan Amaterasu terpesona oleh bayangannya sendiri di cermin. Mereka pun berhenti bertengkar, membawa cahaya kembali ke alam semesta.
Cermin keramat dan harta karun lainnya akhirnya sampai ke cucu Amaterasu, Ninigi.
Menurut legenda, kata Profesor Takenaka, sang dewi memberi tahu Ninigi: "Rawatlah cermin ini sebagai jiwaku, sama seperti engkau melayani Aku, dengan pikiran dan tubuh yang bersih."
Ninigi dipercaya sebagai kakek buyut Jimmu, yang menurut legenda menjadi kaisar pertama Jepang pada tahun 660 SM.
Kusanagi no Tsurugi - pedang keramat
Lokasi Kusanagi no Tsurugi - atau pedang pemotong rumput - tidak jelas, tetapi mungkin ia berada di Kuil Atsuta di Nagoya.
Menurut legenda, pedang keramat itu tumbuh di ekor ular berkepala delapan yang melahap anak-anak perempuan di sebuah keluarga kaya.
Sang ayah memohon bantuan Susanoo, berjanji akan menyerahkan putri terakhirnya yang masih hidup sebagai istri jika ia bisa menyingkirkan ular itu. Susanoo membuat si ular mabuk, kemudian memotong ekornya dan menemukan sebilah pedang.

Tapi ia tidak lama memilikinya — si pedang keramat juga digunakan dalam upayanya untuk berbaikan dengan saudara perempuannya, Amaterasu.
Kusanagi no Tsurugi melambangkan keberanian kaisar. Karena begitu sedikit yang diketahui tentangnya dan di mana ia disimpan, beberapa orang mempertanyakan apakah pedang keramat itu sebenarnya masih ada.