Serangan di Sri Lanka: 'Jaringan internasional' diduga terkait dengan pengeboman
Pejabat Sri Lanka mengatakan serangkaian pengeboman di gereja dan hotel yang menyebabkan 290 orang meninggal dunia dilakukan oleh kelompok garis
Korban meninggal lain adalah Rasina, 58, yang berasal dari Kerala, India.
Media setempat memberitakan bahwa Rasina --beberapa media menulis namanya Razeena-- tinggal di Dubai bersama suami dan berada di Kolombo untuk menemui keluarga.
Ia dan suaminya meninggalkan Dubai pada Minggu pagi dan rencananya meninggalkan Kolombo pada Minggu malam.
Ia meninggal dalam serangan tidak lama setelah check out dari Hotel Shangri-La.
Situs berita New Indian Express mengatakan bahwa pasangan ini memiliki dua anak, satu laki-laki dan satu perempuan, yang tinggal di Amerika Serikat.
Lima politisi India
Mereka berasal dari Bangalore dan meninggal dalam serangan bom di Hotel Shangri-La, ungkap anggota keluarga kepada wartawan BBC Hindi, Imran Qureshi.
Dua di antaranya dikenal bernama K G Hanumantharayappa dan M Rangappa, dua anggota Partai Janata Dal Party (JDP).
Menteri Utama di negara bagian Karnataka, melalui unggahan di Twitter, mengatakan bahwa ia sangat "terpukul" dengan meninggalnya Hanumantharayappa dan Rangappa.
Pejabat di Karnataka, Sushma Swaraj, mengatakan tiga korban lain bernama Lakshmi, Narayan Chandrashekhar dan Ramesh.
Aktivis JDP dilaporkan berlibur ke Sri Lanka setelah pencoblosan suara pemilu India di daerah mereka selesai pada 18 Arpil.
"Mereka tiba di hotel sekitar pukul 8.00 dan langsung sarapan," ungkap S. Shivakumar, seorang anggota keluarga kepada BBC.
Saat sarapan ini terjadi serangan dan mereka ikut menjadi korban.
Dua insinyur Turki
