Serangan di Sri Lanka: 'Jaringan internasional' diduga terkait dengan pengeboman
Pejabat Sri Lanka mengatakan serangkaian pengeboman di gereja dan hotel yang menyebabkan 290 orang meninggal dunia dilakukan oleh kelompok garis
Povlsen dikenal sebagai pemilik jaringan toko pakaian Bestseller dan pemegang saham terbesar di toko pakaian online populer, ASOS.
Juru masak pesohor Sri Lanka
Yang juga menjadi korban adalah juru masak terkenal Sri Lanka, Shantha Mayadunne.
Ia termasuk korban pertama yang berhasil diidentifikasi pada Minggu (21/04) malam.
Anak perempuannya, Nisanga Mayadunne, mengunggah foto di Facebook yang memperlihatkan keluarganya sedang menikmati sarapan di Hotel Shangri-La Kolombo hanya beberapa saat sebelum ledakan di hotel ini.
Seorang anggota kelurga kemudian menulis pesan di Facebook bahwa Shantha dan Nisanga meninggal dunia dan "tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan kepedihan" yang dirasakan pihak keluarga.
Tiga staf Cinnamon Grand hotel
Tiga staf di Cinnamon Grand hotel juga menjadi korban.
"Pagi itu sangat sibuk. Sarapan pada Minggu pagi adalah salah satu waktu yang sangat sibuk bagi kami," ujar juru bicara Cinnamon Grand hotel kepada BBC.
"Mereka adalah staf di bagian restoran. Salah seorang di antara bertugas untuk menyiapkan hoppers (sejenis panekuk ala Sri Lanka)," katanya.
Mereka adalah Shantha, Sanjeewani, Ibrahim dan Nisthar.
Tiga staf Hotel Shangri-La
Manajemen Hotel Shangri-La mengatakan bahwa tiga staf mereka meninggal dunia "saat menjalankan tugas".