Ormas bersenjata pendukung Trump todong ratusan migran di perbatasan AS-Meksiko
Sejumlah anggota organisasi masyarakat pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tampak menghadang lebih dari 300 migran yang memasuki
"Tidak perlu dijelaskan lagi, warga awam tidak punya wewenang untuk menahan atau menangkap siapapun," tambahnya.
Jaksa Agung Negara Bagian New Mexico, Hector Balderas, menegaskan "individu-individu ini sebaiknya tidak berupaya menegakkan aturan yang hanya boleh dilakukan aparat penegak hukum".
Dalam surat kepada gubernur dan jaksa Negara Bagian New Mexico, lembaga pelindung hak asasi, American Civil Liberties Union (ACLU), menyebut kelompok itu adalah "organisasi militer bersenjata yang fasis"
"Rasisme beracun pemerintahan Trump telah membuat kaum nasionalis kulit putih dan fasis menjadi berani untuk melanggar hukum secara terang-terangan," sebut ACLU.
"Tindakan seperti ini tidak punya tempat di negara kita: Kita tidak bisa membolehkan tukang main hakim sendiri yang rasis dan bersenjata untuk menculik dan menahan orang-orang pencari suaka. Kami mendesak Anda menginvestigasi sesegera mungkin aksi di luar hukum dan jahat ini".
Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS sebelumnya mengatakan menolak warga sipil yang berpatroli di perbatasan guna mencari orang-orang pelintas perbatasan secara ilegal.