Minggu, 5 Oktober 2025

Lion Mama: Cerita seorang ibu yang membunuh pemerkosa putrinya

Nokubonga Qampi mendapat julukan 'Lion Mama' oleh publik Afrika Selatan setelah dia membunuh salah satu dari tiga pria yang memerkosa putrinya

Buhle Tonise, pengacara yang menjadi kuasa hukum Nokubonga, mengenang ketika ibu dan anak tampak menyerah ketika dia pertama kali bertemu para pelaku, sepekan setelah serangan.

"Sang ibu sangat cemas," ujar Buhle.

"Ketika Anda bertemu dengan orang yang sedemikian miskinnya, Anda akan tahu bahwa mereka merasa sang ibu akan dipenjara karena dia tidak punya siapapun yang membela. Sistem keadilan hanya bagi mereka yang punya uang."

Selagi Buhle berbincang dengan Nokubonga, Siphokazi menatapnya tanpa suara, seolah serangan yang terjadi telah merampas kekuatannya untuk bicara.

Meskipun Buhle yakin Nokubonga dapat berargumen secara meyakinkan bahwa dirinya bertindak membela diri, Buhle khawatir perlu perjuangan untuk mengatasi pesimisme Nokubonga.

Yang mereka tidak sadari adalah bantuan dari media, yang menciptakan legenda Lion Mama.

Xhosa
Getty Images
Seorang anak muda bersantai di sebuah gubuk di Desa Lady Frere, sebelum menjalani upacara kejantanan sesuai tradisi suku Xhosa (2000).

Di Afsel, kejadian perkosaan jarang mendapat perhatian luas media. Ini disebabkan jumlah pemerkosaan di negara itu begitu banyak, sekitar 110 kejadian per hari—situasi yang disebut Presiden Cyril Ramaphosa sebagai krisis nasional.

Provinsi Eastern—provinsi termiskin di Afsel dengan tingkat pengangguran lebih dari 45%--mengalami kejadian pemerkosaan terbanyak per kapita populasi daripada provinsi lainnya.

Di Lady Frere—desa tempat Nokubonga dan Siphokazi bermukim—ada 75 kejadian pemerkosaan yang tercatat sepanjang 2017/2018. Jumlah ini luar biasa tinggi mengingat populasi desa itu kurang dari 5.000 orang.

Akan tetapi, di antara sedemikian banyak insiden pemerkosaa di Afrika Selatan, kisah Nokubonga dan Siphokazi mendapat perhatian luas.

Media di Afsel dengan cepat memberitakan kisah seorang ibu yang melindungi putrinya. Karena nama Nokubonga ketika itu tidak bisa disebutkan, demi melindungi identitas putrinya, sebuah surat kabar memberinya julukan 'Lion Mama'. Artikel mereka ditempatkan di sebelah foto seekor singa dan anaknya. Nama itu kemudian melekat.

"Bagi saya, pertama kalinya, saya tidak suka karena saya tidak paham. Namun makin ke sini saya paham itu artinya saya pahlawan karena singa akan melindungi anak-anaknya."

Khalayak merespons kejadian itu dengan mengkritik putusan pengadilan untuk mendakwa Nokubonga dengan pembunuhan. Publik kemudian menggalang dana agar Nokubonga mendapat pendampingan hukum.

Sokongan ini mengangkat semangat Nokubonga. Namun, luasnya dukungan publik tidak disadarinya sampai ketika dirinya tampil di pengadilan negeri, sebulan setelah serangan.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved