Dukungan warga Selandia Baru setelah serangan masjid: 'Kita tak takut lagi'
Pemandangan pada salat Jumat pertama pasca teror penembakan di dua Masjid di Christchurch, Selandia Baru yang merenggut 50 nyawa, membuat Ibnu
"Bahkan polisi-polisi yang perempuan juga mengenakan jilbab, orang-orang yang datang dan orang-orang di belakang juga pakai, bahkan di jalan-jalan saya lihat satu dua juga pakai," kata Ibnu.
Sikap solidaritas seperti itu, demikian Ibnu, membuatnya merasa aman. Hal yang sama, katanya, juga dirasakan para anggota Perhimpunan Mahasiswa Indonesia "tidak takut lagi" dan "kembali beraktivitas normal".
Usai salat Jumat, Ibnu ikut menghadiri proses pemakaman dan mengaku sempat berbincang dengan beberapa keluarga korban.
"Mereka tidak dendam, mereka yakin ini mati syahid, jadi mereka ikhlas, semua (yang saya ajak ngobrol mengatakan) ikhlas."