Bangkai paus terdampar di Filipina, 40 kilogram kantong plastik dan karung beras ditemukan di perutnya
Sekitar 40 kilogram kantong plastik ditemukan di dalam perut bangkai seekor paus yang terdampar di Filipina, sebut sejumlah peneliti.
Sekitar 40 kilogram kantong plastik ditemukan di dalam perut bangkai seekor paus yang terdampar di Filipina, sebut sejumlah peneliti.
Paus spesies Cuvier's beaked itu didapati para pekerja D'Bone Collector Museum di bagian timur Kota Davao, pada awal Maret.
Dalam unggahan di Facebook, museum tersebut mengatakan hewan mamalia itu dipenuhi "plastik terbanyak yang pernah kami lihat dari seekor paus".
Selain "sejumlah kantong belanja", terdapat 16 karung beras di dalam perut paus itu.
- Paus di Wakatobi telan '115 gelas plastik' dan sandal jepit
- Telan 80 kantong plastik, seekor paus mati di perairan Thailand
- Mengapa binatang laut memakan plastik?
Rincian benda yang ditemukan di dalam perut paus akan dirilis pihak museum dalam beberapa hari mendatang.
"Saya tidak siap melihat jumlah plastik. Sedemikian besarnya, plastiknya mulai mengeras," kata pendiri museum, Darrell Blatchley kepada CNN.
Penemuan plastik dalam jumlah besar di perut seekor paus bukan kali pertama terjadi di Asia Tenggara.
Pada November 2018 lalu, seekor paus sperma yang ditemukan mati terdampar di perairan Pulau Kapota, Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara, menelan hampir enam kilogram plastik dan sandal jepit.
Kemudian, pada Juni 2018, seekor paus pilot mati di bagian selatan Thailand setelah hewan itu menelan 80 kantong plastik seberat delapan kilogram.