Huawei: Kisah perjalanan perusahaan kontroversial yang dituduh sebagai mata-mata Cina
Perjalanan Huawei menjadi perusahaan perangkat telekomunikasi terbesar di dunia sangat panjang. Kini, keberadaannya ditentang AS yang menuduhnya
Dilaporkan pula penemuan mikrofon dan alat pendengar di dalam tembok-tembok dan meja-meja di gedung tersebut, menyusul penyisiran terhadap ancaman penyadapan.
Reaksi pun dengan cepat muncul.
Baik pejabat Uni Afrika maupun Cina mengutuk pemberitaan tersebut sebagai berita bohong dan sensasional semata.
Mereka menyebutnya sebagai upaya media Barat untuk merusak hubungan antara Cina yang bersikap lebih tegas dengan Afrika yang semakin berdikari.
Namun Le Monde Afrique mengatakan bahwa pejabat AU sendiri telah secara diam-diam menyatakan kekhawatiran mereka akan betapa tergantungnya mereka terhadap bantuan Cina dan konsekuensi apa yang kemudian bisa muncul.
Di tengah itu semua, sebuah fakta terlewat untuk diberitakan.

Penyuplai utama informasi dan sistem teknologi komunikasi ke markas AU merupakan perusahaan perangkat telekomunikasi terkemuka asal Cina, Huawei.
"Ini bukan berarti perusahaan tersebut terlibat dalam pencurian data," ujar Danielle Cave, pengamat senior Australian Strategic Policy Institute, dalam ulasan terkait dugaan insiden tersebut.
"Tapi... sulit untuk tidak melihat Huawei - yang berperan sebagai penyedia perangkat sekaligus penyedia kunci layanan informasi dan sistem teknologi komunikasi markas AU, khususnya bagi pusat data AU - benar-benar tidak tahu menahu soal pencurian data besar-besaran yang sangat kentara, setiap hari, selama lima tahun."

Juru bicara Huawei mengatakan kepada BBC, "Jika ada kebocoran data dari komputer-komputer di markas AU di Addis Ababa yang berlangsung selama periode waktu tertentu, data-data ini tidak berasal dari teknologi yang disuplai Huawei bagi AU. Yang kami sediakan bagi proyek AU adalah fasilitas pusat data, tetapi fasilitas-fasilitas itu tidak memiliki fungsi sebagai ruang penyimpanan data maupun fungsi transfer data."
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa perangkat jaringan telekomunikasi Huawei digunakan oleh pemerintahan Cina - atau siapa pun - untuk memperoleh akses ke data pelanggan mereka. Huawei merupakan satu dari sejumlah penyuplai proyek tersebut.
Dan memang, tak ada satu pun orang yang sejak awal secara terbuka membenarkan adanya penyusupan terhadap sistem komputer Uni Afrika.
Namun berita-berita tersebut lantas menimbulkan kecurigaan bertahun-tahun terhadap Huawei - bahwa perusahaan raksasa asal Cina itu sangat dipengaruhi oleh pemerintah Cina.
Ren Zhengfei dan kebangkitan Huawei