Selasa, 7 Oktober 2025

Oscar 2019: Kisah tentang pembalut di India yang memenangi penghargaan

Film dokumenter pendek yang mengisahkan bagaimana desa kecil di India melawan hal-hal tabu tentang menstruasi berhasil memenangi penghargaan

Namun, suaminya masih tidak senang dengan jadwal ini. "Dia sering kali marah dengan saya. Dia berkata pekerjaan di rumah sudah cukup, mengapa kamu kerja di luar rumah? Tetangga saya juga mengatakan ini bukan pekerjaan yang bagus, mereka juga menyebut gaji yang saya peroleh sangat kecil."

Dua tetangga Sushima sempat bekerja di pabrik itu, tapi memutuskan berhenti beberapa bulan kemudian. Namun, Sushima tidak memiliki minat untuk mengikuti jejak mereka. "Bahkan jika suami saya menghajar saya, saya tidak akan meninggalkan pekerjaan saya. Saya menikmati bekerja di sini."


Members of Action India and some of the factory workers
BBC
Action India, a charity that works on reproductive health issues, set up the manufacturing unit two years ago

Dalam film dokumenter Period, Sushima menyebut dia menyisihkan uang yang dia hasilkan untuk membeli baju bagi adik lelakinya. "Jika saya tahun bahwa film ini akan ada di Oscar, saya pasti akan mengatakan sesuatu yang terdengar lebih pintar," ujarnya seraya tertawa.

Bagi Sushima, Sneh dan rekan kerja mereka, nominasi Oscar telah menjadi dorongan besar. Film yang tersedia di layanan streaming Netflix ini kemudian memenangi kategori Dokumenter Pendek Terbaik.

Ketika Sneh bersiap untuk pergi ke Los Angeles, tetangganya menghargai "gengsi dan ketenaran" yang ia bawa ke desanya.

"Tidak ada seorang pun dari desa Kathikhera yang pernah bepergian ke luar negeri, jadi saya akan menjadi orang pertama yang melakukannya," katanya. "Saya sekarang dikenal dan dihormati di desa, orang mengatakan mereka bangga pada saya."

Sneh mengatakan bahwa dia mendengar tentang Oscar dan tahu itu adalah penghargaan film terbesar di dunia. Tetapi dia tidak pernah menonton ajang penghargaanya, dan tentu saja tidak berpikir bahwa suatu hari dia akan berada di karpet merah.

"Saya tidak pernah berpikir saya akan pergi ke Amerika. Bahkan sekarang saya tidak dapat sepenuhnya memproses apa yang terjadi. Bagi saya, nominasi itu sendiri adalah sebuah penghargaan. Ini adalah mimpi yang saya impikan dengan mata terbuka."

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved