Senin, 6 Oktober 2025

Krisis Venezuela: Maduro blokir bantuan, kota perbatasan rusuh

Kerusuhan pecah di kota perbatasan Venezuela karena Presiden Nicolas Maduro memblokir bantuan kemanusiaan yang disalurkan melalui Kolombia dan

Kerusuhan pecah di kota perbatasan Venezuela pada Sabtu (23/2) karena Presiden Nicolás Maduro memblokir bantuan kemanusiaan yang disalurkan melalui Kolombia dan Brasil.

Pasukan militer menembakkan gas air mata dan peluru karet pada sukarelawan yang berusaha mengumpulkan dan mendistribusikan bantuan tersebut.

Sejumlah orang juga tertembak timah panas, lapor kelompok hak asasi manusia. Setidaknya dua orang tewas.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengecam serangan terhadap penduduk sipil, yang dia sebut dilakukan oleh 'kelompok preman Maduro'.

"Simpati terdalam kami bagi keluarga mereka yang tewas karena aksi kriminal ini. Kami mendukung tuntutan mereka atas keadilan," cuit Pompeo, menyusul bentrokan yang terjadi di perbatasan Venezuela.

Dia juga menyebut aksi pembakaran truk yang mengangkut bantuan kemanusiaan sebagai "tindakan yang memuakkan".

javascript:void(0)


Pemimpin oposisi Juan Guaidó, yang mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara dan juga pihak yang mengelola bantuan internasional bagi Venezuela, mengecam tindakan keras pasukan militer.

Guaidó, yang diakui sebagai pemimpin Venezuela oleh negara-negara Barat, akan bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence pada Senin (25/2) di Bogota, Kolombia.

Dia juga akan bertemu dengan para pemimpin dari kawasan regional, Lima Group, kendati ada larangan perjalanan yang dijatuhkan pemerintahan Maduro atas namanya.

Pada Sabtu (23/2) malam, Guaidó mencuit dalam bahasa Spanyol, yang meminta komunitas internasional untuk "terbuka pada semua kemungkinan" untuk "membebaskan" Venezuela dari tangan Maduro - yang terus bersikukuh menolak mundur dari jabatannya.

Apa sebab terjadinya kerusuhan?

Guaidó mengatur pengumpulan ratusan ton bantuan internasional di perbatasan Venezuela.

Dia memberi pemerintah tenggat waktu hingga Sabtu (23/2) untuk membuka perbatasan dan mengizinkan bantuan masuk ke Venezuela. Jika tidak, dia bersumpah ratusan ribu sukarelawan akan mengambil sendiri bantuan tersebut dan mendistribusikannya pada penduduk.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved