Sabtu, 4 Oktober 2025

Ilmu Matematika Membuat Kaisar Cina Bisa Meniduri Ratusan Perempuan

Mulai dari pengukuran waktu sampai ke navigasi laut, matematika menjadi poros dasar peradaban kuno.

Editor: Hasanudin Aco
Getty Images via BBC Indonesia
Sistem selir di Kekaisaran Cina berusaha memperbesar kemungkinan suksesi. 

TRIBUNNEWS.COM, CHINA -  Mulai dari pengukuran waktu sampai ke navigasi laut, matematika menjadi poros dasar peradaban kuno.

Perjalanan matematika kita dimulai di Mesir, Mesopotamia, dan Yunani.

Tetapi setelah peradaban-peradaban ini menurun, kemajuan matematika terhenti di belahan dunia barat.

Di bagian timur, matematika justru mencapai puncak kejayaannya.

Di Cina kuno, matematika menjadi kunci dalam perhitungan konstruksi Tembok Raksasa yang panjangnya mencapai ribuan kilometer.

Baca: Pakar Ekspresi Jelaskan Raut Wajah Mak Vera Saat Dituduh Berjudi

Angka-angka menjadi sedemikian penting sehingga memainkan peran krusial dalam menjalankan kehidupan di Istana Kerajaan.

Perencanaan bercinta

Kalender dan gerakan planet mempengaruhi semua keputusan kaisar, sampai ke perencanaan agendanya baik pada siang hari maupun malam hari.

Penasehat kekaisaran memberikan sistem yang memastikan kaisar dapat meniduri sekian banyak perempuan di istananya.

Sistem tersebut didasari konsep matematika bernama geometric progression.

Mitos menyebutkan dalam kurun 15 malam, sang kaisar harus meniduri 121 perempuan yang mencakup:

- Permaisuri

- 3 pendamping senior
- 9 istri
- 27 selir
- 81 budak

Jumlah orang dalam setiap kelompok perempuan ini sebanyak tiga kali lipat jumlah orang dalam kelompok sebelumnya, sehingga para ahli matematika dapat membuat jadwal untuk memastikan bahwa pada periode 15 malam, kaisar meniduri semua perempuan di istananya.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved