Imlek 2019: Sentimen agama dan politik di balik penolakan perayaan
Perayaan imlek yang merupakan tradisi budaya Cina, sempat menghadapi penolakan dari sejumlah ormas di Bogor dan Pontianak. Ada apa di balik
Merespon adanya pihak yang menentang perayaan Imlek, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta semua pihak untuk saling menghargai antarumat beragama.
Dia mengatakan, perayaan Imlek dan Cap Go Meh selama ini diyakini secara beragam oleh umat beragama di Indonesia.
Ada yang meyakini itu bagian dari tradisi perayaan yang sifatnya budaya, ada pula yang menyakini itu bagian dari kepercayaan atau agama.
"Terlepas apa pun pemahaman orang terhadap perayaan seperti itu, saya mengajak semua untuk saling menghargai, menghormati, tradisi yang sudah sudah cukup lama ada di tengah-tengah kita," papar Lukman.
Bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap yang berbeda kepercayaan, menurut Lukman, sama sekali tidak mereduksi keimanan seseorang.
"Justru sebaliknya, karena kita mengimani ajaran agama kita. Ajaran kita mengajarkan untuk menghormati keyakinan yang berbeda dengan kita. Maka bentuk penghormatan seperti itu bukan pembenaran, tapi pengamalan ajaran kita karena dituntut untuk menghormati dan menghargai keyakinan atau kepercayaan orang lain yang berbeda," cetusnya.