Selasa, 7 Oktober 2025

Imlek 2019: Sentimen agama dan politik di balik penolakan perayaan

Perayaan imlek yang merupakan tradisi budaya Cina, sempat menghadapi penolakan dari sejumlah ormas di Bogor dan Pontianak. Ada apa di balik

"Kegiatan Cap Go Meh akan berpotensi menyebabkan gesekan sosial dengan masyarakat yang berbudaya nasional Indonesia," ujar Uti.

"Jika kegiatan Cap Go Meh tetap dilaksanakan di kota Pontianak, Pemuda Pancasila tidak bertanggung jawab jika ada hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.

A woman at a shop selling Lunar New Year decorations in Jakarta, Indonesia
Getty Images
Seorang perempuan memilih dekorasi Imlek di Jakarta.

Namun, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono memastikan pesta rakyat perayaan Imlek akan tetap digelar.

"Para pihak yang semula menolak sudah mendapatkan arahan dari Polresta Pontianak. Pihak kepolisian yang paling paham terhadap adanya kemungkinan gangguan Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat," papar Edi.

Merayakan Toleransi di Tahun Babi

Lampion merah berayun di alun angin di ruas Jalan Diponegoro, Kota Pontianak Kalimantan Barat. Persiapan Imlek 2019 telah terasa sejak bulan pertama di tahun ini.

Toko-toko yang menjual pernak pernik Imlek mulai banyak di bilangan ruas Pecinan yang lain. Dekorasi seperti bunga Mei Hwa, lampion, gantungan nanas, juga miniatur babi yang menjadi perlambang di tahun ini, tampak memenuhi etalase.

Jalan Diponegoro merupakan pusat perayaan Imlek di Pontianak. Selain itu, perayaan Pesta Cap Go Meh Street Festival kali ini dimeriahkan dengan pemasangan tiga ribu lampion di jalan-jalan utama.

Tahun ini sudah terdaftar 26 naga dan 43 barongsai yang memeriahkan festival.

Perayaan ini bukan hanya milik warga etnis Cina, tapi sudah merupakan hiburan bagi seluruh masyarakat Kota Pontianak, apapun agamanya.

Tokoh Cina Kalimantan Barat, Andreas Acui Simanjaya, mengungkapkan warga Cina biasanya memanfaatkan Imlek sebagai hari cuti besar dari aktivitas sehari-hari, saat mereka berbagi kebahagiaan dengan orang yang lebih tua. Bentuk-bentuk toleransi sebenarnya sangat kental dalam perayaan Imlek di Kota Pontianak.

"Di Punggur, di kampung saya, warga yang tidak merayakan Imlek bahkan ikut mengantarkan makanan. Ada lemang, penganan yang terbuat dari pulut (ketan)," ujar Andreas seperti dilaporkan wartawan Aseanty Pahlevi untuk BBC News Indonesia.

Biasanya, lemang atau pulut yang dibakar, berjejer di samping rumah. Bahkan, warga Tionghoa hapal siapa yang membuat lemang tersebut. Balasannya, warga Tionghoa memberikan dua buah kue keranjang, sebagai ucapan terima kasih.

Tradisi berkumpul bersama keluarga di desa ini juga dilakukan salah satu warga Pontianak, Ruth Feliani. Bersama keluarga, dia menuju sebuah desa di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas.

Orangtuanya berasal dari daerah tersebut. Walau tidak merayakan Imlek, berkumpul bersama keluarga di desa sudah merupakan tradisi.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved