Selasa, 7 Oktober 2025

Imlek 2019: Sentimen agama dan politik di balik penolakan perayaan

Perayaan imlek yang merupakan tradisi budaya Cina, sempat menghadapi penolakan dari sejumlah ormas di Bogor dan Pontianak. Ada apa di balik

Adanya aksi penolakan perayaan Imlek beberapa bulan lalu tidak menjadi kecemasan bagi Feli dan keluarga. Ada atau tidak penolakan, perayaan Imlek tetap berlangsung, katanya.

Ini pula yang ditegaskan oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.

Menurutnya, penolakan yang diutarakan dua organisasi massa pada November tahun lalu, "cuma riak-riak saja" dan memastikan penentangan itu sudah ditangani.

Edi menyatakan, perayaan kebudayaan ini menciptakan efek domino di Kota Pontianak. Para pelaku ekonomi mikro dan menengah juga ikut mendulang keuntungan ekonomi.

Dikaitkan dengan agenda politik, Edi meyakinkan bahwa selama pihak kepolisian dapat memastikan berlangsungnya perayaan dengan aman, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Agenda politik, kata Edi, tidak serta merta membuat agenda lainnya berhenti sama sekali.

Perayaan Imlek juga merupakan upaya mempromosikan kekayaan budaya yang dimiliki Kota Pontianak. Harapannya agar dapat menarik wisatawan domestik hingga mancanegara.

Sementara itu, akhir Januari lalu, Kapolresta Pontianak, Komisaris Besar Polisi Anwar Nasir, memimpin rapat koordinasi lintas sektoral untuk persiapan Imlek dan Cap Go Meh.

Dalam menyambut Imlek, Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menggelar operasi kewilayahan dengan sandi Operasi Liong 2019, yang melibatkan 640 personel gabungan dari unsur Polri dan TNI.

"Akan ada rekayasa Lalu Lintas, namun sebelumnya kita sosialisasikan terlebih dahulu," katanya.

Sentimen agama dan politik

Peneliti kemasyarakatan dan kebudayaan Thung Ju-Lan dari LIPI mengatakan penolakan perayaan Imlek di beberapa daerah ini merupakan dampak dari intoleransi dan narasi politik yang bergulir setelah kasus penistaan agama yang menjerat mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Ada gerakan-gerakan [intoleransi] yang baru dan terutama pengaruhnya karena pilkada DKI dengan masalah kasus Ahok," kata Thung.

Apalagi, tambah dia, Bogor lokasinya tak jauh dari Jakarta. Sehingga gelombang intoleransi di ibu kota dengan mudah menjalar ke kota satelit itu.

Meski motif penentangan perayaan Imlek di Pontianak berbeda, namun menurut Thung, pengaruh kasus Ahok terhadap gelombang intoleransi di kota itu tak bisa dipungkiri.

"Intoleransinya itu dikaitkan dengan pemahaman yang sempit tentang beberapa konsep. Intoleransi itu, semakin kita nggak ngerti semakin tidak toleran, semakin paham kita akan semakin toleran," kata Thung.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved