Kisah orang tua yang selamat dari tsunami lumpur di Brasil
Cerita dua orang tua yang selamat dari lumpur 10 meter saat bendungan jebol dan selamat dalam bencana di Brasil yang sejauh ini telah menyebabkan
"Bendungan jebol, kita harus keluar dari tempat ini".
Vera Souza baru saja tiba di rumah tetangganya yang sudah tua, di mana dia membawakan makan siang setiap harinya, ketika dirinya diberitahu terjadinya kecelakaan di kompleks pertambangan di dekat kota Brumadinho, Brasil tenggara.
- Bendungan di Brasil jebol, 'harapan tipis' temukan ratusan korban hilang
- Diancam dibunuh, politisi gay Brasil menolak kembali ke negaranya
- Presiden baru Brasil dilantik, pemimpin 'berhaluan kiri' Venezuela dan Kuba tidak diundang
Mereka tinggal sekitar tujuh kilometer dari bendungan yang jebol hari Jumat (25/01) lalu dan menutupi daerah tersebut dengan lautan lumpur.
Sampai sejauh ini, paling tidak 58 orang dipastikan meninggal, tetapi lebih 300 lainnya masih dinyatakan hilang.

Mereka hanya memiliki waktu beberapa menit untuk mencapai tempat yang lebih aman, tetapi petani berumur 64 tahun itu justru bergerak ke arah berlawanan, turun bukit, menuju tsunami lumpur, untuk menyadarkan suami dan saudara laki-lakinya yang berada di dalam rumah.
"Saya menerobos pagar kawat jembatan sempit dan berlari secepat mungkin," kenang Vera.
"Kaki saya masih sakit," Vera menambahkan, yang harus beristirahat karena masalah pembekuan darah dan patah tiga tulang dalam beberapa tahun terakhir.
- Kisah perubahan kostum timnas Brasil dari putih menjadi kuning
- Deforestasi hutan di Brasil mencapai titik terparah dalam satu dekade terakhir
- Mengapa orang Brasil selalu terlambat

Ketika dia mencapai rumah keluarga, mereka tidak bisa membuang-buang waktu.
Vera kemudian berlari mendaki bukit sementara Geraldo, suaminya, berusaha mencari kendaraan.
"Tetapi kunci saya jatuh. Jadi saya hanya bisa berlari," cerita Geraldo, 70 tahun.
- Fosil tengkorak manusia berusia 12 ribu tahun selamat dari kebakaran museum di Brasil
- 'Donald Trump versi Brasil' ditikam saat pawai kampanye presiden
- Di balik kematian pasien pembesaran pantat yang ditangani ahli bedah plastik Brasil
'Mirip film horor'
Saat itulah mereka mendengar suara menakutkan bahaya yang akan datang.
"Mirip film horor. Lumpur merusak pohon dan genteng, menarik rumah dan kendaraan."
Geraldo berlari mengikuti Vera dan mengambil jalur lain untuk mencari daratan yang lebih tinggi, melewati hutan.
