Sabtu, 4 Oktober 2025

Mengintip Peradaban Suku Kalash di Pakistan, Tempat Para Wanita Cantik Bermata Biru

Lembah Kalash adalah salah satu tempat wisata utama di Pakistan yang terletak di Distrik Chitral, Pakistan.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Wanita Kalash yang cantik (kiri) dan pemukiman dari kayu-kayu di lereng bukit, tanah ketinggian supaya menjauh dari banjir. 

Selain meminum wine mereka juga makan daging kambing sehari-hari beserta sayuran seperti cabai-cabaian serta jagung yang banyak disimpan di dalam tanah (lereng gunung di dalam rumahnya) sebagai persediaan makanan.

"Kalau musim dingin salju lebat mereka susah ke luar rumah sehingga memasak ambil dari persediaan jagung yang ada di dalam rumahnya itu," kata dia.

Dijauhkan dari Keluarga
Umumnya wanita Kalash sangat sehat dan kuat. Namun lebih menarik lagi, apabila datang bulan atau hamil, mereka bermukim di satu rumah khusus, dibedakan dengan rumahnya sendiri, disebut Bashaleni, dijauhkan dari anggota keluarganya.

Baca: Kronologis Penggerebekan Dua Foto Model Terlibat Prostitusi Online di Madiun, Inisialnya AN dan PT

Jadi di tempat suku Kalash ini ada rumah khusus bagi yang sedang datang bulan, atau bagi yang sedang hambil.

Bahkan memberikan piring makanan juga tidak bersentuhan.

Orang yang sedang datang bulan dipanggil ke luar, piring makanan atau sesuatu yang mau diberikan, ditaruh di tanah di depannya, lalu diambil oleh orang yang sedang datang bulan tersebut.

Rambut mereka para wanita umumnya kuncir tiga yaitu yang di depan atau di tengah, lalu kuncir yang di kiri dan kuncir yang di kanan.

Banyak dari mereka membuat pakaiannya sendiri, merajut dari berbagai bahan warna warni tanda kecerahan hidup dan semangat hidup mereka para wanita.

Yang agak menarik adalah pakaian lelaki biasa saja, bahkan seperti pakai garung goni saja, banyak yang polos dan tak fashionable, sangat sederhana.

Mata wanita Kalash berwarna biru, membuat mereka semakin cantik.

Dari catatan sejarah mereka berasal dari peradaban Yunani yang sangat tua.

Agama dan budaya mereka tersendiri, sehingga ada yang mengatakan animisme atau tak beragama.

Tiga festival utama Kalash adalah Chilam Joshi di pertengahan Mei, Festival Uchau di musim gugur, dan Caumus di tengah musim dingin.

Wanita Kalash yang cantik (kiri) dan pemukiman dari kayu-kayu di lereng bukit, tanah ketinggian supaya menjauh dari banjir.
Wanita Kalash yang cantik (kiri) dan pemukiman dari kayu-kayu di lereng bukit, tanah ketinggian supaya menjauh dari banjir. (Istimewa)

Mereka percaya Dewa Pastoral Sorizan melindungi ternak di musim gugur dan musim dingin dan berterima kasih di festival musim dingin.

Sementara Goshidai (dipercaya sebagai Dewa Kalash) melakukannya sampai festival Pul (bulan purnama di bulan September) dan berterima kasih pada Joshi festival di musim semi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved