Peretasan pembelot Korea Utara: Hampir 1.000 data pribadi bocor
Hampir 1.000 pembelot Korea Utara diberitahu bahwa nama, tanggal lahir dan alamat mereka telah dibocorkan, tetapi belum jelas bagaimana dampak
Korea Utara di belakang sejumlah serangan sebelumnya?
Ahli keamanan siber sejak lama telah memperingatkan terkait dengan semakin canggihnya para peretas Korea Utara.
Pada bulan September, jaksa Amerika Serikat mendakwa seorang pria Korea Utara karena diduga terlibat menciptakan perangkat lunak jahat untuk melumpuhkan sistem kesehatan Inggris.
Peristiwa pada tahun 2017 tersebut membuat staf kementerian kesehatan harus menggunakan bolpen dan kertas karena tidak bisa memasuki sistem komputer.
- Drama TV Inggris tentang Korea Utara mendapat serangan siber
- Serangan virus Wannacry 'diduga terkait Korea Utara'
- Jaringan internet Korea Utara lumpuh
Salah satu peretasan besar yang dikaitkan dengan Korea Utara pada beberapa tahun terakhir menyasar bisnis hiburan Sony pada tahun 2014 - menghapus data dalam jumlah sangat besar dan menyebabkan tersebarnya email dan data pribadi yang peka.
Media Korea Utara juga sering kali mengancam akan membungkam para pembelot di Korea Selatan yang membuat pernyataan mengejek rezim tersebut.
Sokeel Park mengatakan kepada BBC bahwa serangan siber dan phishing terhadap orang-orang yang bekerja di Korea Utara adalah suatu hal yang umum terjadi.
"Tindakan ini menguntungkan pemerintah Korea Utara karena sangat sulit mengetahui pelaku serangan siber dan pemerintah Korea Utara secara sengaja tidak terlalu bergantung pada internet", kata Sokeel.