Termakan Isu Hoaks Penculikan di Grup WA, Warga Meksiko Bakar Hidup-hidup 2 Orang hingga Tewas
Rumor tersebut tidak benar, tetapi segerombolan orang membakar mati dua pria sebelum seorangpun memeriksa kebenarannya.
"Permulaan tahun ini kami mengidentifikasi dan mencabut video yang memperlihatkan kekerasan di negara bagian Puebla, Meksiko, dan kami memperbarui kebijakan kami terkait dengan pencabutan isi yang dapat menciptakan masalah serius," kata juru bicaranya.
"Kami akan terus bekerja dengan perusahaan teknologi, masyarakat madani dan pemerintah dalam memerangi penyebaran isi yang kemungkinan akan menciptakan masalah."
Paling tidak 10 pemerintah negara bagian di Meksiko, termasuk Puebla, telah meluncurkan kampanye informasi untuk menyadarkan para warga terkait gelombang pesan palsu media sosial tentang penculikan anak.
Polisi siber Mexico City menciptakan kelompok chat di WhatsApp yang memungkinkan komunikasi langsung dengan penduduk di paling tidak 300 pemukiman di ibu kota.
Para warga bertanya kepada polisi tentang cara memverifikasi cerita dan polisi menggunakan kelompok untuk mengumpulkan bukti terkait dengan pihak-pihak yang menyebarkan berita palsu. Kelompok ini juga membicarakan: pencurian identitas, usaha memeras dan perdagangan manusia.
"Kami percaya pada setiap 10 kejahatan, sembilan kasus di antaranya menggunakan teknologi," kata Jose Gil wakil menteri Informasi dan Intelijen Siber di Mexico City.
"Media sosial benar-benar dapat mengubah masyarakat lewat penyebaran informasi salah yang banyak dari kita pandang benar, karena dikirimkan orang yang kita percayai,"katanya.
"Masyarakat harus mengkaji apa yang benar dan mana yang salah, kemudian memutuskan apa yang dapat dipercayai dan mana yang tidak."
Kurangnya penegakan hukum dan budaya yang membebaskan penghukuman di Meksiko membuat rumor pemicu kekerasan menjadi "dinamit yang sebenarnya," kata Tatiana Clouthier, anggota parlemen Chamber of Deputies negara itu.