Ayah Jack si Pejihad yang jadi militan ISIS minta anaknya dipulangkan
Seorang pria berkewargaan Inggris-Kanada yang bergabung dengan ISIS di Suriah pada tahun 2014, ditahan oleh pasukan Kurdi yang memerangi kelompok
Seorang pria berkewargaan Inggris-Kanada berusia 21 tahun yang bergabung dengan ISIS di Suriah pada tahun 2014, ditahan oleh pasukan Kurdi yang memerangi kelompok tersebut. Kini ayahnya meminta pihak berwenang Kanada membantu membebaskan putranya.
John Letts juga memohon bantuan pemerindat untuk pemulangan seluruh warga Kanada lainnya yang ditahan di wilayah tersebut.
Putranya, Jack Letts, 23 tahun, dijuluki "Jihadi Jack", atau Jack si Pejihad, bertolak ke Suriah pada tahun 2014 untuk bergabung dengan ISIS.
- Di mana Jack si Pejihad sesudah lari dari daerah ISIS?
- Seperti apa suasana keseharian Raqqa, 'ibu kota' ISIS di Suriah?
- Menyelamatkan anak-anak pejihad asing ISIS yang terlantar
Ia kemudian ditangkap oleh pasukan Kurdi - kelompok yang memerangi ISIS - ketika ia meninggalkan wilayah yang dikuasai ISIS.
Letts mengatakan putranya sudah ditahan selama 18 bulan terakhir dan mengalami masalah kesehatan.

John Letts sendiri, dan istrinya sempat diadili untuk tuduhan pendanaan terorisme setelah mengirimkan uang kepada putra mereka dua tahun lalu, namun mereka berkilah dana itu dikirim untuk membiayai pelarian putra mereka dari Suriah.
MEreka kemudian dinyatakan tidak bersalah.
Letts mengatakan mereka belum dapat berbicara secara terbuka tentang kasus anak mereka di Inggris, karena bisa dianggap melanggar aturan pengadilan.
"Bahkan saya bisa dipenjara lagi ketika saya terbang kembali besok," katanya.
"Sayangnya saya tidak punya pilihan selain buka suara karena saya mencintai putra saya dan saya yakin ia tidak bersalah."
- Setahun serangan Barcelona: Para pejihad Spanyol dan perburuan sel kedua
- Pernah jadi 'aset' CIA, pendiri jaringan pejihad maut Afghanistan meninggal
- Perempuan yang menikahi pejihad ISIS, lalu kabur dan mengubah diri
Pasangan suami istri yang juga kewarganegaraan ganda, sudah berulang kali berupaya meminta pemerintah Inggris dan Kanada agar bertindak untuk memulangkan putra mereka.
Letts mengatakan pihak berwenang Kanada awalnya mau membantu ketika putranya pertama kali ditangkap, namun belakangan mereka mengatakan terlalu berbahaya untuk membebaskan putranya.
Ia mengatakan putranya "naif dan sangat religius" ketika ia melakukan perjalanan ke Suriah pada usia 18 tahun dan menurutnya ia ada di sana bukan untuk bertarung bersama kelompok ISIS.
Jack Letts menjadi mualaf ketika belajar di sebuah sekolah di Oxford, Inggris.