Perjalanan Kasus Khashoggi yang Tewas di Konsulat Arab Saudi
Laporan tersebut mengatakan kelompok itu membawa gergaji tulang dan salah satu anggotanya adalah ahli forensik kerajaan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari dua minggu berlalu sejak jurnalis senior Jamal Khashoggi mengunjungi kantor konsulat Arab Saudi di Instanbul, Turki kemudian tak lagi terlihat keberadaanya.
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi pada Sabtu (20/10/2018) mengonfimasi bahwa Khashoggi tewas di kantor konsulat Arab Saudi di Instanbul, Turki pada 2 Oktober lalu.
Dalam pernyataannya, Saudi menyebut kolumnis Washington Post itu terbunuh dalam sebuah pertikaian.
Hingga saat ini, bagaimana proses sampai pria berusia 59 tahun itu tewas masih misteri. Namun, hasil rekaman yang dirilis media Turki menunjukan, Khashoggi telah dimutilasi di kantor tersebut.
Otoritas Turki dan Saudi masih menyelidiki kasus tewasnya pria yang sempat menjadi penasihat pemerintah kerajaan Saudi itu.
Khashoggi dikenal sebagai pengkritik kebijakan kerajaan, terutama terkait putra mahkota Pangeran Muhammed bin Salman. Merasa dikecam oleh pemerintah Saudi, ia mengasingkan diri ke AS pada 2017, dan berlanjut menulis di kolom bulanan Washington Post.
Berikut rentetan kejadian terkait kasus tewasnya Jamal Khashoggi, dilansir dari beberapa sumber:
2 Oktober
Khashoggi tiba di kantor Konsulat Arab Saudi di Turki pada pukul 13:14 waktu setempat bersama tunangannya, Hatice Cengiz untuk mengurus dokumen pernikahan mereka.
Dalam rekaman CCTV, tampak Khashoggi masuk ke gedung sendirian. Sementara Cengiz menunggunya di dalam mobil.
Di tanggal yang sama, media Turki, Sabah melaporkan dua pesawat pribadi berisikan 15 warga Arab Saudi mendarat di Instanbul dari Riyadh pada pukul 03.15.
Salah satu penumpang Maher Mutreb, menjabat sebagai kolonel di intelijen Saudi dan berbasis di kedutaan negara di London, menurut laporan BBC.
Empat pria yang menumpangi pesawar itu memiliki hubungan dengan putra mahkota Saudi dan yang lainnya adalah tokoh senior di kementerian dalam negeri Saudi.
Laporan tersebut mengatakan kelompok itu membawa gergaji tulang dan salah satu anggotanya adalah ahli forensik kerajaan.
Kelompok ini kembali ke Saudi menggunakan pesawat pribadi pukul 21.00.
3 Oktober
Pihak kerajaan Arab Saudi mengonfirmasi hilangnya Khashoggi, namun bersikeras sang jurnalis telah meninggalkan konsulat sekira satu jam berada di gedung tersebut.
5 Oktober
Pangeran putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, menegaskan kembali bahwa Khashoggi tidak berada di dalam konsulat.
6 Oktober
Untuk pertama kalinya, otortitas Turki menyatakan Khashoggi dibunuh di kantor konsulat Saudi.
7 Oktober
Pejabat senior Turki mengatakan 15 warga Saudi yang menumpangi pesawat pribadi "pasti terlibat".
9 Oktober
Pemerintah Saudi mengizinkan penyelidik Turki menggeledah kantor konsulat di Instanbul. Namun, penyelidikkan baru dimulai sejak 15-17 Oktober.
Baca: Sesak Nafas, Pemeriksaan Zumi Zola sebagai Terdakwa Ditunda
16 Oktober
Presiden AS Donald Trump menghubungi Raja Salman terkait kasus Khashoggi. Trump menuding Khashoggi dibunuh oleh sekelompok penjahat.
Trump juga mengirimkan Menlu AS Mike Pompeo untuk bertemu raja dan pangeran Saudi terkait kasus tersebut.
17 Oktober
Kantor pemberitaan Turki, Yeni Safak mengaku memiliki rekaman audio yang menunjukan Khashoggi dipukul, disiksa hingga akhirnya dimutilasi selama 7 menit.
Dalam rekaman tersebut, menurut laporan itu, Khashoggi mendapat sejumlah perkataan kasar. Ia menjerit hingga bungkam secara mendadak, diduga setelah disuntik dengan obat bius yang masih dalam penyelidikan.
Hingga saat ini, rekaman audio itu belum dipublikasikan.
19 Oktober
Otoritas Saudi akhirnya mengkonfirmasi Khashoggi meninggal saat terlibat pertikaian di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul.
Pengumuman itu dibuat di stasiun TV milik negara dan Saudi Press. Jaksa Agung Arab Saudi mengatakan 18 warga Saudi telah ditangkap, namun tak menyebutkan identitas tersangka.