Jumat, 3 Oktober 2025

Menlu AS: Arab Saudi Berkomitmen Lakukan Investigasi Lengkap Terkait Hilangnya Jurnalis Khashoggi

Pompeo mengatakan ia akan bertemu dengan Presiden Tayyip Erdogan di ibukota Turki Ankara, dua minggu setelah Khashoggi menghilang.

montase foto oleh Tribunnews.com (Sumber foto : Twitter/JKhashoggi, AFP via middleeasteye.net)
Jamal Khashoggi, jurnalis pengkritik Kerajaan Arab Saudi yang hilang secara misterius. 

"Harapan saya adalah bahwa kita dapat mencapai kesimpulan yang akan memberi kita pendapat wajar secepat mungkin. Karena penyelidikan mencari barang bukti banyak menemukan hal seperti bahan-bahan beracun dan bahan-bahan tersebut disingkirkan atau dihilangkan oleh cat ulang," jelas Erdogan kepada wartawan di Ankara pada hari Selasa (16/10/2018).

Sumber diplomatik Turki mengatakan para penyidik berencana untuk memperluas pencarian mereka pada hari Selasa ke kediaman Konsul Saudi.

Arab Saudi telah sangat menyangkal membunuh Khashoggi, seorang jurnalis yang keras melakukan kritik terhadap kebijakan kerajaan.

Menteri Dalam Negeri telah menjelaskan tudingan tersebut adalah "kebohongan".

Pejabat Saudi mengatakan Khashoggi meninggalkan Konsulat dalam kondisi tidak terluka.

Polisi Turki, pada Senin (15/10/2018) telah melakukan investigasi di Konsulat untuk pertama kalinya sejak Khashoggi dinyatakan hilang.

Pejabat Turki mengatakan mereka percaya kontributor The Washington Post itu telah dibunuh.

Pemerintah Turki, Senin (8/10/2018), mencari izin untuk menggeledah kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk memastikan keberadaan jurnalis Jamal Khashoggi yang hilang pekan lalu.

Permintaan Ankara ini diajukan setelah kementerian luar negeri memanggi duta besar Arab Saudi untuk kedua kalinya pada Jumat (5/10/2018), terkait hilangnya kontributor The Washington Post itu.

Pekan lalu, Khashoggi pergi ke konsulat Saudi untuk mengambil sejumlah dokumen yang diperlukan untuk menikahi tunangannya yang asal Turki.

Kepolisian Turki mengatakan, setelah masuk ke dalam gedung konsulat Jamal Khashoggi tak terlihat meninggalkan bangunan tersebut.

Belakangan muncul kabar pria berusia 59 tahun itu sudah dibunuh di dalam gedung konsulat.

Tuduhan ini dibantah dan disebut sebagai tak berdasar Sebelumnya, kepada Blommberg di Riyadh putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan, siap membantu aparat Turki yang akan melakukan pencarian di gedung milik Saudi itu.

"Kami akan mengizinkan mreka masuk dan melakukan pencarian. Jika mereka meminta izin, tentu saja kami akan mengizinkan. Kami tak menyembunyikan sesuatu," kata Pangeran Salman pada Jumat (5/10/2018).

Sebagai jurnalis, Jamal Khashoggi dikenal amat kritis terhadap kebijakan sang pangeran dan intevensi Saudi dalam Perang Yaman.

Khashoggi bahkan pernah membandingkan pangeran berusia 33 tahun itu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kolomnya di harian The Washington Post pada November 2017. (Reuters/AFP/The Straits Times/Channel News Asia)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved