Muslim Uighur di Cina: Persekusi melalui kamp 'pendidikan-kembali'
Kelompok hak asasi manusia mengatakan Muslim Uighur di Cina menghadapi persekusi dengan antara lain melalui apa yang disebut kamp pendidikan
"Pada akhirnya, semua pejabat menyampaikan satu hal penting. Kebesaran Partai Komunis Cina, keterbelakangan kebudayaan Uighur dan kecanggihan budaya Cina," kata mantan tahanan Abdusalam Muhemet kepada koran tersebut.
- Masjid besar di Cina hendak dirubuhkan, jemaah menghadang aparat
- Cina 'minta barter' empat orang Uighur dengan buron Samadikun Hartono
- Pulangkan Uighur, Thailand bela diri
Laporan The World Uighur Congress menyatakan para tahanan dibui untuk waktu tidak ditentukan, tanpa dakwaan dan dipaksa meneriakkan slogan Partai Komunis.
Mereka dilaporkan tidak cukup diberikan makanan dan laporan banyak laporan tentang penyiksaan.
Sebagian besar tahanan tidak pernah didakwa dan tidak mendapatkan bantuan hukum.
Meskipun demikian koran pemerintah berbahasa Inggris, Global Times, tetap mengatakan penjagaan ketat di daerah tersebut untuk mencegah tempat itu menjadi "Suriah-nya Cina" atau "Libya-nya Cina".

Siapakah orang Uighur?
Orang Uighur adalah Muslim berdarah Turki yang sebagian besar tinggal di Xinjiang, di mana jumlah mereka adalah 45% dari keseluruhan penduduk disana.
Mereka sendiri memandang diri, secara budaya dan kesukuan, dekat dengan negara-negara Asia Tengah, dan bahasa mereka mirip dengan bahasa Turki.
Dalam beberapa puluh tahun terakhir, banyak orang Cina Han (suku mayoritas di Cina) pindah ke Xinjiang dan warga Uighur merasa kebudayaan dan kehidupan mereka terancam.