Harimau Sumatera mati terjerat dalam kondisi hamil, dua bayinya ikut mati
Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) ditemukan mati terjerat dalam kondisi hamil di Muara Lembu, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi
Harimau yang mati ini, kata Suharyono, diduga merupakan harimau yang berasal dari habitatnya di hutan Rimbang Baling, Kabupaten Kampar yang berbatasan dengan Kabupaten Kuansing, tempatnya ditemukan mati terjerat.
Konflik manusia dan harimau beberapa kali terjadi di Provinsi Riau. Pada Maret lalu, seekor harimau berjuluk Bonita menerkam setidaknya dua warga hingga tewas di Kabupaten Indragiri Hilir.
Bonita berhasil ditangkap pada April dan dievakuasi untuk menjalani rehabilitasi oleh Yayasan Arsari Djojohadikusumo.
Kasus itu, menurut lembaga WWF, menggambarkan akar permasalahan konflik harimau dan manusia di Sumatera.
Pada kasus Bonita, daya dukung lingkungan terhadap kebutuhan dasarnya sudah tidak mencukupi lagi. Ruang jelajahnya juga terputus-putus karena banyaknya alih fungsi lahan, dari hutan menjadi kebun.
Sunarto, peneliti harimau di WWF, mengatakan perambahan lahan yang kerap dilakukan perusahaan sawit dan perusahaan kertas, membuat harimau sulit menerapkan taktik berburu dengan cara menyergap.
Intensitas perjumpaan harimau dan manusia juga semakin sering karena tempat hidup harimau kian mengecil akibat perambahan lahan .