Selasa, 7 Oktober 2025

Perjuangan atlet difabel Indonesia jelang Asian Para Games 2018 di Jakarta

Dua atlet difabel Indonesia bersiap menghadapi Asian Para Games 2018 di Jakarta, Oktober mendatang.

Pola latihan seperti itu diakuinya menguras tenaga.

"Mereka kan udah berapa detik lebih cepat dari kita, otomatis kita harus ngeluarin tenaga yang ekstra untuk bisa bersaing sama mereka," kata Jendi.

Perjuangan itu tidak sia-sia. Dia direkrut menjadi atlet difabel dan sejak 2012 rutin menyumbangkan medali untuk Indonesia dalam berbagai ajang.

"Saya merasa jadi orang normal di dalam air. Ada semangat baru ketika saya ada di dalam air. Dari air saya bisa seperti ini, dari air saya bisa memberikan kebahagiaan untuk keluarga saya."

Ni Nengah Widiasih—peraih medali perunggu Paralimpiade Rio 2016

Atlet lainnya yang mewakili kontingen Indonesia pada Asian Para Games 2018 di Jakarta adalah Ni Nengah Widiasih.

Dia menjadi salah satu andalan tim Merah-Putih pada cabang olahraga angkat berat mengingat pada Paralimpiade Rio 2016 dia sukses menyumbangkan medali perunggu.

Adapun pada ajang ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur, atlet asal Bali itu meraih dua medali emas sekaligus memecahkan rekor.

Perjuangan atlet dengan sapaan Widi ini tidaklah mudah. Sejak berusia tiga tahun, kakinya lumpuh total akibat polio.

"Kalau perasaan minder itu pasti, apalagi usia SD di mana anak-anak yang masih sangat aktif sekali berlari ke sana ke mari, saya hanya istirahat di dalam kelas. Rasanya sedih banget," ujarnya.

Hidupnya berubah ketika mencoba mengikuti latihan angkat beban di Bali pada 2006, saat masih duduk di kelas enam SD.

"Penasaran sekali saya rasanya ketika saya melihat teman-teman. Wow dikasih beban banyak gitu mereka kok dengan mudahnya mengangkat. Saya jadi penasaran, saya harus bisa ini," tuturnya.

widi
Reuters
Ni Nengah Widiasih meraih medali perunggu angkat besi kelas 41kg Paralimpiade Rio 2016.

Tiga bulan setelah mengikuti latihan, Widi diikutkan pelatihnya ke kejuaraan nasional. Hasilnya, dia berhasil meraih medali emas untuk Provinsi Bali.

"Saya langsung dapat medali emas, itu rasanya masih kayak wow! Masih kayak, 'Beneran nggak sih ini?'"

Setelah mendapat medali emas, setahun berikutnya Widi dipanggil mengikuti pemusatan latihan nasional. Lagi-lagi, dia mengukir prestasi.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved