Perjuangan atlet difabel Indonesia jelang Asian Para Games 2018 di Jakarta
Dua atlet difabel Indonesia bersiap menghadapi Asian Para Games 2018 di Jakarta, Oktober mendatang.
Tak perlu waktu lama bagi Widi untuk mendominasi kelasnya. Ketika Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN Para Games pada 2011, dia merebut medali emas sekaligus memecahkan rekor.
"Rasanya luar biasa sekali saya merasa sangat diberkati sekali. Saya merasa Tuhan itu memang baik sekali dengan kondisi saya yang seperti ini ternyata Tuhan punya cara lain untuk menjadikan saya manusia yang lebih berarti buat diri saya sendiri, buat keluarga dan menurut saya itu luar biasa sekali."
Keluarga pendorong utama
Dengan segala prestasinya, Widi mengaku ada faktor utama yang menjadi pendorongnya untuk maju: keluarga.
Sejak kecil, menurut Widi, ayah dan ibunya tidak pernah merasa malu memiliki anak yang lumpuh. Dia mengaku tidak pernah dikucilkan dari pergaulan.
"Yang membuat saya tetap kuat dan semangat, orangtua saya selalu katakan, 'Jangan pandang fisikmu, kamu harus berusaha melakukan sesuatu yang bisa membuat kamu merasa berarti. Tidak usah kamu hiraukan orang lain. Apapun yang orang lain katakan di luar sana tentang kamu, walaupun mereka melihat kamu dengan sebelah mata, biarkan.
"Tuhan punya caranya sendiri untuk menjadikan kamu manusia yang berarti walaupun dengan kondisi kamu yang seperti ini. Kami sebagai orangtua kamu, kami selalu bangga sama kamu karena kamu dilahirkan menjadi anak kami'."
Pada Asian Para Games 2018 mendatang, Widi mengatakan ada dua atlet Cina yang bakal menjadi rival terberatnya. Baru-baru ini keduanya telah mencatatkan nama sebagai pemegang rekor dunia.