Jumat, 3 Oktober 2025

Putin Siap Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kerjasama Proyek Rusia, Korut dan Korsel

Pertemuan tersebut rencananya akan membahas proyek tiga arah dengan Korut dan Korea Selatan (Korsel).

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
ITAR-TASS/POOL/AFP
Rusia-Korut 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Rusia telah mengirim pesan ke Korea Utara (Korut) bahwa Presiden Vladimir Putin siap bertemu dengan Pemimpin Korut Kim Jong Un.

Pertemuan tersebut rencananya akan membahas proyek tiga arah dengan Korut dan Korea Selatan (Korsel).

Pesan dalam bentuk telegram itu pun dikutip oleh media di Korea Utara.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (16/8/2018), surat resmi dari gedung Kremlin itu berisi pemberian ucapan selamat kepada Kim terkait Hari Pembebasan Nasional.

Sebuah hari yang dirayakan Korut dan Korsel yang menandai berakhirnya pendudukan Jepang di tanah mereka, yang telah dibantu oleh pasukan Soviet dan Amerika.

Menurur kantor berita Korut, KCNA, Putin meyakini bahwa Rusia, Korut dan Korsel akan bisa bekerjasama dalam proyek-proyek yang digagas bersama.

Kerjasama ini dianggap bisa memberikan keuntungan bagi ketiga negara itu.

Ia juga menyatakan siap bertemu dengan Kim untuk membahas permasalahan yang mendesak, baik bilateral maupun regional.

Kendati demikian, belum ada tanggal spesifik yang disampaikan, terkait jadwal pertemuan antara Putin dan Kim.

Putin sebelumnya telah mengundang Kim untuk memgunjungi Rusia, ia melontarkan gagasan agar Pemimpin Korut itu mengunjungi Vladivostok untuk menghadiri forum ekonomi pada September mendatang atau datang ke Rusia atas agenda pribadi.

Hari Pembebasan Nasional merupakan satu-satunya liburan yang dirayakan Korut dan Korsel pada hari yang sama.

Presiden Korsel, Moon Jae In menandai kesempatan itu dengan menyerukan kerjasama dalam bidang perkeretaapian, ekonomi, dan energi dengan Korut.

"Meskipun penyatuan politik mungkin jauh dari impian, membangun perdamaian antara Selatan dan Utara, serta bebas mengunjungi satu sama lain dan membentuk komunitas ekonomi bersama, adalah makna pembebasan sejati bagi kami," kata Moon dalam pidatonya yang disiarkan televisi setempat.

Moon dan Kim telah sepakat untuk bekerjasama mengakhiri perang Korea saat ertemuan puncak pada April lalu.

Perang yang ditangguhkan oleh perjanjian gencatan senjata pada 1953 silam.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved