Senator AS Tuding Trump 'Jual Warganya Sendiri' dalam Pertemuan KTT dengan Putin
Senator Bernie Sanders menuding Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump 'menjual warganya sendiri' kepada Presiden Rusia Vladimir Putin
TRIBUNNEEWS.COM, WASHINGTON - Senator Bernie Sanders menuding Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump 'menjual warganya sendiri' kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan KTT yang dilakukan di Helsinki, Finlandia pada pekan lalu.
Senator dari Vermont itu menyampaikan pernyataannya dalam wawancara dengan CBS News, bersama tokoh Partai Demokrat sekaligus kandidat Kongres Alexandria Ocasio Cortez.
Ditanya apakah Trump harus menarik kembali undangan yang telah disampaikan kepada Putin untuk pertemuan kedua yang akan dihelat di Washington pada musim gugur ini, Sanders mengatakan bahwa sulit untuk mengomentari apapun yang dikatakan Trump.
Hal itu karena Trump dikenal sebagai pribadi yang mudah mengubah pikirannya sewaktu-waktu, "karena ia dapat mengubah pikirannya besok,".
"Namun saya akan tetap menyampaikan kepada anda bahwa saya benar-benar marah terhadap tindakannya di Helsinki, dimana ia benar-benar menjual orang Amerika ke Rusia," kata Sanders kepada moderator program 'Face the Nation', Margaret Brennan.
Baca: Dicecar Kritik Gencar, Donald Trump Malah Undang Putin ke Gedung Putih
"Dan itu membuat saya berpikir bahwa Trump tidak mengerti apa yang telah dilakukan Rusia, tida hanya soal pemilu (2016 lalu), tetapi untuk serangan cyber terhadap semua bagian infrastruktur kita," jelas Sanders.
Sanders menambahkan, "Entah ia tidak memahaminya, atau mungkin ia sedang diperas oleh Rusia karena mereka mungkin telah mengkompromikan informasi tentangnya, atau mungkin juga anda memiliki seorang Presiden yang benar-benar punya kecenderungan otoriter yang kuat dan mungkin mengagumi jenis pemerintahan yang dijalankan Putin di Rusia,".
"Dan saya pikir semua itu memalukan dan merugikan orang Amerika, kita harus memastikan bahwa Rusia tidak akan mengganggu, tidak hanya dalam pemilu kita, tapi juga dalam aspek lain dari kehidupan kita," tegas Sander.
Dilansir dari laman CBS News, Minggu (22/7/2018), selama konferensi pers bersama dengan Putin di Helsinki, Trump mengatakan dirinya tidak melihat alasan 'mengapa Rusia harus bertanggungjawab dalam kecurangan Pemilu AS 2016 lalu'.
Trump menyampaikan komentarnya itu, hanya berselang tiga hari setelah Wakil Jaksa Agung Rod Rosensthein mengumumkan dakwaan terhadap 12 orang Rusia yang dituduh melakukan hacking atau peretasan pada pemilu AS.
Penampilan Trump selama konferensi pers dengan Putin pun banyak mendapatkan kritikan, termasuk oleh banyak anggota dari partainya sendiri.
Ditekan seperti itu, Trump kemudian menjelaskan dalam rapat Kabinet dan menarik kembali ucapannya terhadap Putin.
"Kalimat seharusnya, saya tidak melihat alasan mengapa 'tidak menjadikan' Rusia sebagai pihak yang bertanggungjawab,".
Dalam pertemuan Kabinet yang sama, ia juga tampak mengatakan 'tidak' saat seorang wartawan bertanya apakah dirinya yakin Rusia masih akan mengganggu Pemilu mendatang.
Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Sanders menyatakan bahwa Presiden menyebut kata 'tidak' bukan untuk pertanyaan tentang kasus itu saja, namun untuk lebih banyak pertanyaan, meskipun apa yang dimaksud Trump masih dipertanyakan oleh beberapa orang.
Kebingungan tersebut muncul saat Direktur Intelijen Nasional mengatakan bahwa pekan ini Rusia terlibat dalam upaya yang meluas dan sedang berlangsung untuk melemahkan demokrasi AS.
Moderator CBS News pun bertanya kepada Bernie Sanders terkait bagaimana kampanye dan partainya bisa melindungi diri dari campur tangan asing.
"Itu pertanyaan yang bagus dan saya tidak berpikir ada yang tahu semua jawaban itu, namun satu hal yang kita ketahui adalah bahwa kita membutuhkan seorang Presiden yang akan melakukan segalanya untuk bekerja dengan pejabat di seluruh negara bagian di seluruh negeri ini," kata Sanders.
Ia pun kemudian menjelaskan alasan mengapa Presiden harus bekerjasama dengan para pejabat di seluruh belahan negara AS, "Hal itu untuk memastikan bahwa saat orang-orang memberikan suara pada November nanti, suara itu akan dihitung,".
"Kongres telah mengalokasikan dana untuk memperkuat perlindungan sistem pemilihan kita, Presiden harus agresif dalam mengimplementasikannya,".
"Ngomong-ngomong, hal lain yang mengkhawatirkan Trump adalah saat dirinya ditanya 'apakah anda pikir orang-orang Rusia masih ikut campur, masih mengganggu proses demokrasi kita?', dan ia akan menjawab 'tidak',".
"Jadi kita ini memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, namun integritas demokrasi Amerika menjadi taruhannya, dan kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk melindungi integritas pemilu itu," papar Sanders.
Sanders menuturkan, kantornya akan menerima nasehat positif yang bisa mereka dapatkan.
Kantornya itu juga telah menghabiskan waktu dan uang, seperti halnya kantor lain untuk melindungi integritas informasi negaranya dari campur tangan asing. (Tribunnews, Fitri Wulandari)
Sumber: cbsnews.com