Jumat, 3 Oktober 2025

China Mengklaim Hanya Bikin Aksi Balasan, AS yang Duluan Memprovokasi Perang Dagang

Kantor Bea Cukai China menyatakan telah mengusulkan tarif tambahan impor barang-barang dari AS akan segera berlaku

Editor: Choirul Arifin
bbc.co.uk
China menuduh Pemerintah Amerika Serikat yang lebih dulu memprovokasi negaranya melakukan perang dagang antar kedua negara. 

Laporan Reporter Kontan, Khomarul Hidayat 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING -  Mulai Jumat (6/7/2018), Amerika Serikat (AS) menerapkan kebijakan tarif impor barang-barang dari China hingga senilai US$ 34 miliar.

Seorang pejabat Pemerintah China mengatakan, kebijakan AS ini tidak hanya akan merugikan Tiongkok, tetapi juga AS dan negara-negara lain di dunia.

Sebab, dari total US$ 34 miliar tarif impor yang dikenakan, sebanyak US$ 20 miliar diantaranya dari barang-barang yang perusahaan asing, termasuk perusahaan-perusahaan AS.

Seperti dikutip Bloomberg, Gao Feng, Jurubicara Kementerian Perdagangan China mengatakan, China tidak akan tunduk pada ancaman atau pemerasan dan akan melawan jika AS melanjutkan dan memberlakukan tarif impor lebih besar lagi.

Baca: Menteri-menteri Jokowi Ramai-ramai Maju Jadi Caleg

Apakah China akan membalas dan mulai mengenakan tarif impor untuk produk-produk dari AS, Gao menegaskan kembali bahwa Tiongkok tidak akan menembakkan tembakan pertama.

"AS yang memprovokasi perang dagang ini, dan China terpaksa membalas," tandasnya.

Kantor Bea Cukai China menyatakan telah mengusulkan tarif tambahan impor barang-barang dari AS akan segera berlaku setelah Negeri Paman Sam memberlakukan retribusi atas barang dari China.

Meski ketegangan hubungan dagang dengan AS memanas, ekspor China ke AS tercatat masih meningkat 5,4% pada semester I tahun ini. Hanya saja, pertumbuhan ekspor tersebut lebih rendah 13,9 basis poin dari periode sama tahun lalu.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved