Sabtu, 4 Oktober 2025

Pangeran William Mendarat Di Israel dalam Kunjungan Bersejarah Kerajaan Inggris

Tiga dekade pemerintahan Inggris di antara dua perang dunia membantu menetapkan beberapa garis patahan konflik antara Israel dengan Palestina hari ini

Penulis: Fitri Wulandari
AP
Pangeran William saat tiba di Tel Aviv, Israel, dalam kunjungan resmi Kerajaan Inggris, pada Senin (25/6/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Pangeran William tiba di Israel pada Senin kemarin, dalam kunjungan resmi kali pertama seorang anggota keluarga kerajaan Inggris ke wilayah yang penuh gejolak yang pernah dikuasai negaranya.

Dilansir dari laman Fox News, Selasa (26/5/2018), setibanya dari kunjungannya ke Yordania, Duke of Cambridge itu mendarat di Bandara Internasional Ben-Gurion Israel dan kemudian berangkat ke Yerusalem, di mana ia akan menginap di King David Hotel yang mewah, tempat bekas markas besar administratif mandat Inggris.

Baca: Foto Bangkai Kapal Sinar Bangun di Dasar Danau Toba Hoax, Ini Penjelasan Humas BNPB

Tiga dekade pemerintahan Inggris di antara dua perang dunia, membantu menetapkan beberapa garis patahan konflik antara Israel dengan Palestina hari ini.

Penarikan Inggris pada 1948 silam, pada akhirnya menyebabkan pembentukan negara bernama Israel dan Yordania.

Sejak saat itu, Inggris telah mengambil posisi di belakang Amerika Serikat (AS) dalam memediasi upaya perdamaian.

Keluarga kerajaan Inggris juga sebagian besar menjauhi 'politik beracun' di kawasan itu.

Bagi William yang berusia 36 tahun dan berada di urutan kedua tahta Kerajaan Inggris, kehadirannya di negara itu menandai kunjungan 'profil tingkat tinggi' yang dapat menggoyahkan kredibilitas internasionalnya.

Meskipun perjalanan ini dinilai sebagai agenda non-politik dan menempatkan penekanan khusus pada teknologi serta proyek bersama Israel-Arab, William juga dijadwalkan akan bertemu dengan para pemimpin Israel dan Palestina.

Tidak hanya itu, ia juga akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah Yerusalem di jantung konflik yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Pada hari ini ia akan mengunjungi makam Yad Vashem Holocaust Yerusalem, dimana dirinya akan bertemu dengan dua orang yang selamat karena melarikan diri dari Nazi Jerman.

Tugu peringatan itu secara monumental telah mengakui nenek buyut Pangeran William, Putri Alice, sebagai orang yang baik diantara bangsa-bangsa atas perannya dalam menyelamatkan orang-orang Yahudi selama kejahatan kemanusiaan Holocaust.

Dalam kunjungan pada 1994 lalu ke Yad Vashem, kakek William, yakni Duke of Edinburgh Pangeran Philip telah menanam pohon di sana untuk menghormati mendiang ibunya itu.

Putri Alice, menyembunyikan tiga anggota keluarga Cohen di istananya di Athena, selama pendudukan Nazi Yunani dalam Perang Dunia II.

Karena pertolongannya, keluarga Cohen selamat dan hari ini tinggal di Perancis.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved