Senin, 6 Oktober 2025

Pendukung timnas Senegal di Indonesia: Dari bisnis batik hingga diteriaki 'orang hitam'

Meskipun jauh dari rumah, komunitas Senegal di Indonesia punya cara untuk merayakan kehadiran negara mereka di Piala Dunia.

"Ada yang tidak tahu kalau di Afrika ada negara-negara, dikiranya Afrika cuma satu negara. Ada juga yang langsung menuduh saya orang Nigeria, karena tidak tahu negara lain," kata Sulaimane.

Muhammad kerap kali ditanya, orang Afrika makannya apa. "Saya jawab, ya manusia kan makannya sama. Kami makan nasi juga, tapi bedanya kalau di Senegal kami makanan utamanya nasi dan roti, kalau di Indonesia nasi dan Indomie ya," kata dia.

Saat ditanya pernahkah mengalami rasisme di Indonesia, Muhammad tertawa dan mengatakan bahwa "ya, rasisme itu wajib".

"Semua orang Senegal di sini pasti pernah dikatain 'orang hitam'. Tapi memang tidak salah kalau ada orang bilang saya orang hitam," katanya.

"Kalau kita menganggap itu sebagai rasisme, kita capek sendiri," kata dia.

"Saya tidak pernah cerewet sama orang seperti itu, tidak pernah diambil hati. Dia memang tidak salah, karena orang hitam ya memang hitam," kata Muhammad sambil menunjuk kulit lengannya.

Sulaimane pun punya cerita yang serupa. "Kadang-kadang saya sedang jalan ke mana, lalu ada orang teriak 'orang hitam!'. Itu pasti ada," kata dia.

Tapi dia tidak menganggap itu sebagai rasisme. "Itu sama aja seperti kalau ada orang kulit putih lalu dibilang 'bule, bule', nah kalau orang Indonesia bilang 'orang item, orang item'," kata Sulaimane.

sadio
Getty Images
Timnas Senegal diperkuat Sadio Mane, pemain yang juga membela klub Inggris, Liverpool.

Namun beberapa kali mereka mengalami perlakuan berbeda karena warna kulitnya.

Salah satu contohnya adalah ketika Muhammad sedang mencari rumah untuk disewa. Pemilik rumah mengatakan tidak mau menyewakan kepada 'orang kulit hitam'.

"Ya tidak apa-apa, tidak salah orangnya, semua orang berbeda apa yang dia suka," kata Muhammad.

Meski betah tinggal di Indonesia, Sulaimane dan Muhammad tetap ingin pulang kembali ke Senegal jika telah tiba masanya pensiun.

"Karena kami ada adat, orang yang lebih tua meskipun tinggal di luar negeri harus kembali ke rumah, menjaga semua keluarga dari adik sampai yang sudah meninggal. Harus ada satu orang yang pasang badan untuk menjadi kepala keluarga," kata Muhammad.

Hingga saat itu tiba, mereka tetap mendukung tanah airnya dari jauh. Mereka akan terus menonton pertandingan Senegal bersama-sama. Keduanya optimististis, bahwa Senegal bisa menjuarai Piala Dunia.

"Tentu saja kami mendukung mama sendiri, Senegal. Insya Allah kami doakan dia dari jauh, mudah-mudahan bisa jadi juara," tutup Muhammad.

Di klasemen sementara Grup H Piala Dunia 2018, Senegal mengoleksi tiga poin, sama dengan Jepang.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved