Persiapan Menghadapi Gempa Bumi di Jepang Dengan 6 Hal Penting
Kondisi geologis yang tidak stabil di Jepang menimbulkan sekitar 1.000 guncang setiap tahun.
Bangunan bertulang besi dan beton bisa roboh. Dan bisa muncul retakan pada tanah dan longsor.
Bangunan yang tahan gempa pun menjadi miring dan rusak. Tanah retak besar, tanah longsor dan bentuk tanah berubah.
Kedua, lakukan pengokohan rumah. Kuatkan rumah dengan fasilitas tahan gempa, stabilkan perabotan, atur ulang letak perabotan dengan perekat yang kuat dan sebagainya sehingga tidak mudah jatuh atau roboh.
Ketiga, Tentukan sejak awal tempat pertemuan setelah gempa terjadi. Gempa bisa terjadi saat tidak bersama keluarga/teman. Karena tidak bisa pulang ke rumah, sejak awal tentukan tempat berkumpul (tempat penampungan atau rumah kenalan dan sebagainya).
Bagi yang tinggal di daerah yang diperkirakan dilanda tsunami, tentukan berkumpul di tempat yang dipastikan bebas tsunami, juga tentukan rute ke sana dan waktu yang diperlukan dengan berjalan kaki.
Keempat, Siapkan "Barang yang dibawa saat darurat” dan “Barang persediaan”
Inilah barang-barang yang perlu disiapkan sebelum munculnya gempa bumi. Kacamata, Alat bantu dengar, Gigi palsu, Obat-obatan pribadi, Helm, Kain pelindung kepala, Sepatu olahraga, Peluit . Lampu senter, Radio portable, baterai cadangan . Uang (bawa juga uang koin), Barang berharga, Paspos, KTP, Kartu asuransi
Untuk mengantisipasi gempa terjadi pada malam hari, siapkan barang yang dibawa saat darurat seperti lampu senter, radio, sepatu dll di dekat bantal.
Kelima, Hafalkan Bahasa Jepang yang diperlukan untuk bertahan hidup. Kita tinggal di Jepang, sama sekali jangan berharap ada yang berbicara bahasa Inggris. Kumpulan Bahasa Jepang minimal yang perlu dihafalkan demi bertahan hidup dan Bahasa Jepang yang sering digunakan saat terjadi bencana. Hafalkanlah.
Hal ini benar-benar terjadi pengalaman Tribunnews.com saat meliput gempa bumi 11 Maret 2011 lalu, semua hal diucapkan dan ditulis dalam bahasa Jepang. Sama sekali tidak ada yang berbicara dalam bahasa Inggris. Wajarlah karena kita berada di Jepang.
Keenam, pelajarilah tindakan apa saja perlu dilakukan setelah guncangan berkurang.
Kejadian pelajar wanita 9 tahun yang meninggal tertimpa pagar roboh di Osaka 18 Juni 2018 lalu sebenarnya tak perlu terjadi apabila orangtuanya mengajarkan petunjuk menghadapi gempa yang telah ditulis di dalam nya.
Petunjuk tersebut menuliskan dan juga memberikan gambar pula. Apabila berjalan melewati pagar beton dan mesin penjual otomatis, segeralah menjauh karena pagar beton dan mesin penjual otomatis mungkin roboh.
Hal-hal yang perlu dihadapi semua orang sebelum gempa terjadi dan setelah gempa terjadi mungkin secara ringkat bisa dibaca pada PDF berikut ini yang dapat di donload gratis di:
http://jepang.com/gempa.pdf
Kiranya berguna bagi warga Indonesia terutam ayang berada di Jepang.