Selasa, 30 September 2025

Kim Jong-un: Bukan 'putra mahkota' tapi akhirnya menjadi pemimpin Korea Utara

Kim Jong-un bukan anak tertua Kim Jong-il, ia juga tak disiapkan untuk menjadi pemimpin Korea Utara. Bagaimana ia naik ke puncak kekuasaan?

Sekarang, tak seorang pun meragukan lagi siapa yang memegang kuasa di Pyongyang: Kim Jong-un adalah Pemimpin Tertinggi Korea Utara.

Minum teh di jembatan

Sore yang hangat pada April 2018. Kim Jong-un duduk di jembatan kayu di wilayah zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan.

Enam tahun berlalu sudah, sejak hari yang sangat dingin di Pyongyang.

Kim menghirup teh dan mendengarkan dengan serius apa yang disampaikan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Pertemuan disiarkan langsung ke seluruh dunia, namun tidak ada yang tahu apa persisnya yang dibicarakan Kim Jong-un dan Moon Jae-in.

Selama kurang lebih setengah jam, banyak orang di dunia terpana menonton 'pembicaraan bisu' tersebut, berusaha menerjemahkan bahasa tubuh mereka.

Ini adalah perkembangan dramatis. Hanya beberapa bulan sebelumnya, Kim melakukan uji penembakan peluru kendali ke arah Jepang dan mengancam akan menyerang Seoul dan Amerika Serikat.

Sekarang dia duduk, tersenyum, perhatiannya tersita dalam perbincangan dengan musuh terbesarnya.

Bagaimana Anda bisa memahami pertemuan yang diikuti oleh laki-laki yang siap membunuh pamannya sendiri?

Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in menyisakan banyak pertanyaan. Apa yang Kim inginkan? Apakah ini sekedar gertak sambal, sebelum ia melancarkan serangan? Atau apakah Kim sekarang memang akan mengambil arah yang berbeda dengan sang kakek dan sang ayah?

Jenderal kecil

Saat itu tahun 1992 dan di sebuah villa di Pyongyang sedang berlangsung pesta ulang tahun khusus untuk seorang anak laki-laki berumur delapan tahun. Dari sekian banyak hadiah untuknya, ada satu hal yang tampak mencolok.

Seragam jenderal. Bukan mainan, tetapi pakaian yang sebenarnya. Memang ukurannya lebih kecil tetapi tetap barang asli seragam jenderal Angkatan Bersenjata Rakyat Korea.

Orang-orang lain, jenderal-jenderal lain yang jauh lebih tua tiba di pesta dan membungkuk di depan anak laki-laki itu. Bocah itu bernama Kim Jong-un.

Cerita tentang bagaimana anak delapan tahun ini menjadi "Jenderal Kim" disampaikan kembali kepada Washington Post lewat sebuah wawancara dengan tante Kim, Ko Yong-suk, di tahun 2016.

Hampir dua puluh tahun sebelumnya Ko Yong-suk dan suaminya membelot ke Barat. Mereka sekarang tinggal di luar New York.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan