Jumat, 3 Oktober 2025

The Wind, Desiran Angin yang Membawa Cat Stevens Menuju Yusuf Islam

Stevens kemudian secara resmi masuk agama Islam pada 23 Desember 1977. Namanya berubah menjadi Yusuf Islam pada tahun 1978.

Editor: Johnson Simanjuntak
Rolling Stone
Cat Stevens atau Yusuf Islam 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Penggemar musik era 1960-70'an pasti sudah familiar dengan musisi bernama Cat Stevens. Pria asal London, Inggris pelantun "Father and Son", "Morning Has Broken", "The Wind", dan "Wild World" tersebut merupakan salah satu musisi paling tersohor kala itu.

Namun ia mengejutkan publik dengan keputusannya pensiun dari dunia musik pop dan memeluk agama Islam. Ia menjadi mualaf pada 1977 silam.

Bagaimana ceritanya? Ketertarikannya terhadap Islam dimulai sekitar awal 1970'an ketika musisi peraih multi-platinum tersebut menghabiskan liburannya di Maroko. Ia mendengar suara azan, yang oleh orang-orang setempat dijelaskan sebagai "Musik untuk Tuhan".

"Saya berpikir, musik untuk Tuhan? Saya tak pernah mendengar hal itu sebelumnya. Saya pernah mendengar musik untuk uang, musik untuk ketenaran, musik untuk semangat pribadi, tapi ini musik untuk Tuhan!" ungkapnya dalam sebuah wawancara seperti yang tercatat di Wikipedia.

Seperti kebanyakan orang barat pada umumnya, ia tak terlalu dekat dengan agama. Namun, ada suatu kejadian yang mendekatkannya dengan Sang Khalik.

Tahun 1977 ketika sedang berlayar di perairan Malibu, California, ia nyaris tenggelam. Dalam keadaan darurat, ia berdoa. "Tuhan, jika Kau menyelamatkanku, aku akan bekerja untuk-Mu," kata dia kepada majalah musik Rolling Stone, 2015 silam.

Ia pun selamat. Pengalaman hampir matinya tersebut membawanya ke perjalanan mencari Tuhan, ia berusaha mencari agama yang tepat untuknya. Ia mempelajari semua ajaran agama dan spiritualisme.

Sampai ketika kakaknya membawakan Al Quran sebagai hadiah ulang tahun yang dibawanya saat pulang dari Yerusalem. Cat Stevens pun mempelajarinya.

Stevens terlahir dengan nama Stephen Demetre Georgiou, 21 Juli 1948, di London sebagai non-Muslim (Nasrani). Orang tuanya, keturunan Yunani dan Swedia, berpisah saat ia berumur delapan tahun.

Georgiou muda tumbuh besar di lingkungan yang kental dengan budaya musik. Arah hidup mulai ditentukannya setelah mendengarkan rekaman milik Bob Dylan untuk pertama kalinya. Bakat bermusiknya berkembang.

Pada usia 18 tahun, Georgiou mulai mengisi panggung di salah satu warung kopi ternama di London. Di situ ia mulai menggunakan nama panggung Cat Stevens. Karirnya meroket pada 1970 ketika lagunya "Father and Son" dan "Wild World" menjadi hit di radio-radio. Stevens menjadi idola.

"Ketika aku berusia 18 tahun, aku telah menyelesaikan rekaman dalam delapan kaset. Setelah itu banyak sekali tawaran. Dan aku pun bisa mengumpulkan uang yang banyak. Di samping itu, pamorku pun mencapai puncak," imbuhnya.

Pada saat itu, ia merasa bahwa dirinya lebih besar dari alam ini dan seolah-olah usianya lebih panjang daripada kehidupan dunia. Meski begitu kehidupannya tidak seperti selebritas lain, yang hidup hura-hura dan bergelimang narkoba. Salah satu penyebabnya karena ia memiliki penyakit tuberkulosis yang pernah membuatnya nyaris meninggal pada 1968.

Dalam perjalanan hidupnya, Stevens kerap mengalami kegamangan akan identitas dan tujuan hidup. Melihat lingkungan yang ia geluti, Tuhan adalah uang dan ketenaran. Namun uang ternyata tidak membuatnya bahagia. Secara mandiri ia mulai melakukan pencarian kebenaran dan tujuan hidup yang selama ia rasa hampa dalam hatinya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved