Minggu, 5 Oktober 2025

Banyak Coretan Di Hutan Bambu Lokasi Pariwisata Arashiyama Kyoto Jepang

Sayang sekali banyak turis sekarang tangannya gatel, nyorat nyoret bambu di sini

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Coretan bahasa alfabet, China dan Korea pada bambu^bambu yang ada di Arashiyama Kyoto Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Masyarakat Kyoto terutama daerah pariwisata hutan bambu Arashiyama banyak yang prihatin saat ini karena sedikitnya 100 pohon bambu di sana dicorat coret grafiti oleh orang asing, dalam alfabet, dalam bahasa China dan dalam bahasa Korea.

"Sayang sekali banyak turis sekarang tangannya gatel, nyorat nyoret bambu di sini yang seharusnya dilestarikan dengan baik," ungkap Murayama seorang warga Arashiyama kepada Tribunnews.com Kamis ini (17/5/2018).

Peninjauan Tribunnews.com untung saja tidak ada corat-coret bahasa Indonesia. Semuanya dalam gambar, tulisan alfabet bahasa Inggris seperti I Love You, bahasa China dan bahasa Korea.

Banyak sekali coretan pada pohon bambu hijau yang cantik tersebut dan setelah dihitung sedikitnya ada di 100 batang pohon bambu.

Para turis banyak yang berfoto di hutan bambu tersebut tidak sedikit yang berpasangan dan tampak bersuka cita dengan suasana alamiah hutan bambu Arashiyama.

Daerah lokasi wisata hutan bambu tersebut milik pemda Kyoto dan mereka pun telah memasang Peringatan agar jangan melakukan corat coret di bambu.

"Mohon tidak corat coret pada bambu dengan apa pun juga. Apabila anda lakukan maka bambu akan mati pelan pelan. Kami percaya akan moral baik anda," tulis pengumuman itu dalam bahasa Jepang, China dan Inggris.

Corat coret ini mengingatkan Tribunnews pada kejadian bulan Agustus 2014 di mana warga Indonesia dikecam keras banyak orang karen amelakukan corat coret atau grafiti pakai cat senprot pada batu-batu besar yang ada di Gunung Fuji. Antara lain dengan tulisan "Clax Indonesia."

Sementara itu polisi juga sedang mencari pelaku pencipratan minyak ke kuil-kuil di Jepang, sehingga kayu-kayu dan tempat suci kuil Jepang banyak yang jadi kotor,  dan pelakunya menurut sumber Tribunnews.com telah kabur ke negaranya, Korea.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved