ISIS dituduh sengaja menyasar wartawan dalam serangan bom yang tewaskan setidaknya 25 orang
Wartawan BBC, Ahmad Shah, terbunuh dalam serangan bom yang menewaskan 25 orang di Provinsi Khost, Afghanistan.
Setidaknya 25 orang tewas dalam dua pemboman di Kabul, ibukota Afghanistan, termasuk sejumlah wartawan yang sedang meliput di sana.
Wartawan BBC Afghanistan, Ahmad Shah, yang berusia 29 tahun, merupakan salah-seorang korban tewas dalam serangan itu.
Dalam pernyataan resminya, Direktur BBC World Service Jamie Angus mengatakan Shah adalah wartawan yang "dihormati dan terkenal".
"Kami sangat kehilangan dan saya ikut berduka sedalam-dalamnya untuk keluarga dan teman-teman Ahmad Shah serta tim BBC News Afghanistan," katanya.
"Kami akan berbuat sebaik mungkin untuk dapat meringankan bebas keluarganya saat-saat sangat sulit ini," ujarnya.
Kepala kepolisian setempat, Abdul Hanan mengatakan kepada BBC Afghanistan bahwa Shah ditembak oleh orang bersenjata yang tidak diketahui identitasnya. Dia berjanji bahwa polisi akan menyelidiki motif penembakan itu.
Warga lokal mengatakan kepada BBC bahwa Shah sedang mengendarai sepedan ketika serangan terjadi. Dia lantas dilarikan ke rumah sakit oleh warga setempat, tetapi akhirnya meninggal akibat luka-luka yang dideritanya.
Selain wartawan BBC Afghanistan Ahmad Shah yang tewas dalam serangan itu, fotografer Kantor berita Prancis AFP mengatakan kepala tim fotografer mereka, Shah Marai, juga terbunuh dalam peristiwa itu.
Pada Senin, setidaknya ada dua ledakan, yang pertama dilancarkan oleh penyerang yang menggunakan sepeda motor.
Menyusul kemudian ledakan kedua, sekitar 15 menit kemudian setelah orang-orang, termasuk sejumlah wartawan, berkumpul di tempat kejadian.
- Bom bunuh diri di kantor pendaftaran pemilih Afghanistan, sedikitnya 57 tewas
- Bom bunuh diri di Kabul Afghanistan, 95 orang tewas
- Sekelompok orang serbu lembaga amal Save the Children di Afghanistan
Kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) mengaku sebagai pihak yang melancarkan serangan itu.
Dalam sebuah cuitan, kantor berita AFP mengatakan ledakan kedua sengaja menyasar para wartawan.
"Pembom itu menyamar sebagai jurnalis dan meledakkan dirinya di antara kerumunan," kata juru bicara polisi dikutip AFP.